Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
MEDAN, KOMPAS.com - Wakil Ketua MPR RI Mahyudin menilai penggunaan media sosial saat ini hampir tidak terkendali. Dampaknya, banyak muncul berita hoaks atau kabar bohong.
"Media sosial hampir tidak terkendali, di sini WhatsApp, Facebook, Twitter penuh dengan hoaks dan fitnah," kata Mahyudin saat memberikan sambutan di acara sosialisasi empat pilar MPR RI di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Jumat (21/4/2017).
Mahyudin mengatakan, di China, ada media sosial yang diblokir pemerintahnya. Sementara di Indonesia, media sosial banyak dimanfaatkan akun palsu penyebar fitnah.
(Baca: Menteri Agama Ajak Universitas Ikut Perangi Hoaks)
"Di Twitter akun palsu banyak, kerjanya menyebar fitnah, mengadu domba orang," kata dia.
Politisi Golkar itu meyakini dengan mengamalkan empat pilar, masyarakat Indonesia akan tetap memiliki hati nurani, tenggang rasa dan rasa kekeluargaan dalam menyikapi hal apapun.
Dia juga meminta para mahasiswa untuk menjadi pelopor perjuangan perbaikan bangsa.
(Baca: Hingga Awal 2017, Polisi Terima 4.000 Laporan Terkait Hoaks)
Menurut Mahyudin, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, harus selalu kritis menyikapi dinamika yang terjadi di masyarakat, tanpa meninggalkan kegiatan belajar di kampus.