JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, Pilkada DKI putaran kedua yang berlangsung pada Rabu (19/4/2017) kemarin, telah berjalan sangat baik.
Menurut dia, dinamika yang terjadi pada proses Pilkada DKI menunjukkan kematangan berdemokrasi di Indonesia.
"Artinya semua peaceful, kalah menang kan demokrasi. Kita berdoa saja semoga gubernur terpilih jadi gubernur semua," kata Luhut, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4/2017).
Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga, Pilkada DKI dimenangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pasangan ini unggul lebih dari 10 persen suara dari pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
(Baca: Banyak yang Mulai Menagih Janji Pilkada DKI, Apa Kata Sandiaga?)
"Pak Ahok kan sudah menyampaikan selamat dan sudah mengundang Anies, kan bagus. Saya kira bangsa Indonesia harus belajar berdemokrasi seperti itu," ujar Luhut.
Luhut berharap situasi kembali kondusif setelah Pilkada selesai.
Adapun terkait kasus penodaan agama yang menjerat Ahok, ia mengatakan, agar menghormati proses hukum yang tengah berjalan.
Pada hari ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ahok dengan hukuman 1 tahun penjara dengan 2 tahun masa percobaan.
"Kalau ada yang salah ya proses hukum dijalankan. Jadi tidak perlu karena ada tekanan-tekanan. Dan Presiden sangat teguh dengan hal semacam itu, menghormati proses hukum yang berjalan sekarang," ujar Luhut.