Di sela pidato Djarot, Ahok sempat berbincang dengan Djan Faridz yang berdiri di sampingnya. Dalam perbincangan itu, Ahok sempat tertawa.
Ketika diberi kesempatan bicara, Ahok mengawali dengan ucapan terima kasih kepada polisi, TNI, KPU, Bawaslu, para ketua parpol pendukung, relawan dan media yang sudah mendukung jalannya Pilkada DKI.
"Kami harapkan kedepan kami ingin semua lupakan persoalan selama kampanye Pilkada. Karena Jakarta rumah kita bersama. Kita harus bangun bersama," pesan Ahok.
"Kepada pendukung kami, kami mengerti pasti sedih kecewa, tapi ngga apa-apa. Percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil," tambahnya.
"Tak ada seorang pun bisa menjabat tanpa seizin Tuhan. Semua ngga usah terlalu dipikirkan," katanya lagi.
Ahok kembali menyingung kekalahannya dalam Pilgub Bangka Belitung 2007.
"Saya sampaikan waktu itu kepada pendukung saya, jangan sedih. Tuhan selalu tahu yang terbaik. Kekuasaan itu selalu dari Tuhan," kata Ahok.
"Ehh, aku jadi Gubernur DKI. Kan lebih lumayan," kata Ahok sambil tertawa. Djarot yang berdiri disampingnya pun ikut tertawa.
Ahok berjanji akan bekerja cepat menyelesaikan pekerjaan rumahnya hingga akhir masa jabatannya pada Oktober 2017.
Ia sadar tidak bisa memenuhi seluruh janji kampanyenya dulu ketika berpasangan dengan Joko Widodo. Ahok berharap Anies-Sandi bisa melunasinya.
"Selamat kepada Pak Anies dan Pak Sandi dan seluruh timses pendukung. Kita semua sama. Kita ingin Jakarta baik karena Jakarta rumah kita bersama," ucap Ahok menutup pidatonya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.