Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Dugaan Intimidasi Saat Pilkada DKI Hanya Kesalahpahaman

Kompas.com - 19/04/2017, 14:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARYA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menganggap tak ada hal menonjol yang terjadi selama proses pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua berlangsung.

Tito Karnavian mengaku mendapatkan sejumlah informasi adanya intimidasi terhadap warga di sejumlah tempat pemungutan suara. Namun, ia menganggap hal itu hanya kesalahpahaman.

"Kadang banyak terjadi kesalahpahaman yang dianggap intimidasi, kemudian dilaporkan berlebihan. Setelah dicek, sebetulnya hanya salah paham," ujar Tito di kompleks PTIK, Jakarta, Rabu (19/4/2017).

Sebelumnya, Raja Juli Antoni, juru bicara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat mengadukan adanya intimidasi tersebut.

(Baca: Tim Ahok-Djarot Temukan Intimidasi ke Pemilih di Sejumlah TPS)

Namun, Tito mengatakan, pengaduan adanya intimidasi tak hanya dari timses Badja, tapi juga dari warga lainnya.

Dibandingkan jumlah TPS yang ada, kata Tito, permasalahan tersebut tidaklah signifikan.

"Tidak banyak, ada sekitar di Jakarta Timur, Utara, Barat, tapi tidak banyak. Hanya beberapa TPS dari 13.000 TPS," kata Tito Karnavian.

Tito meminta polisi bergerak cepat untuk memastikan hal tersebut. Keributan itu akhirnya bisa diselesaikan dengan adanya mediasi oleh aparat.

"Aparat di sana bergerak cepat untuk menjamin warga untuk memilih pilihan masing-masing secara bebas dan rahasia. Sudah selesai dengan baik," kata Tito.

"Ini lebih banyak karena kesalahpahaman, ada yang dukung A, dukung B, mereka dalam satu daerah," ujar dia.

Sebelumnya, Raja menyatakan bahwa intimidasi terjadi di terjadi di TPS 13, 16, 17, dan 24 di Kamal, Kalideres, Jakarta Barat. Selain itu, ada juga kejadian di sekitar TPS Tegal Alur dan TPS 15 Ancol.

Namun, dia belum tahu persis intimidasi tersebut datang dari pihak mana. Gangguan tersebut ditujukan kepada para pemilih yang mendukung Ahok-Djarot.

Di TPS 15 di sebuah apartemen daerah Ancol misalnya, para pemilih jadi enggan turun dari apartemen karena ada kerumunan orang yang membuat warga apartemen khawatir.

"Kami enggak tahu tapi ada orang luar, kerumunan-kerumunan orang tak dikenal buat enggak nyaman, jadi orang khawatir," ujar Raja.

(Baca juga: Hasto: Kami Yakin Warga Jakarta Bisa Atasi Intimidasi)

Kompas TV Aparat Gabungan Patroli Pastikan Logistik Pilkada Aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com