Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicecar Komisi III soal SP2 Novel Baswedan, Ini Jawaban KPK

Kompas.com - 18/04/2017, 22:47 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Kompas TV Sudah lebih dari sepekan pasca peristiwa penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. KPK memastikan kondisi penyidik senior itu terus membaik.

Benny K. Harman kemudian kembali mempertanyakan hal tersebut.

"Posisi kasus SP2 ini seperti apa? Kalau bisa disebutkan siapa orang ini, jangan sembunyi-sembunyi. Tanggal sekian ada laporan, berkaitan dengan apa, oleh siapa, maka pimpinan KPK rapat, terbit SP2. Ada sesuatu yang takut dibuka?" ujarnya.

(Baca: Penyidik KPK Novel Baswedan Tak Ingin Tanggapi soal SP2)

Pimpinan KPK kemudian berdiskusi singkat di tengah-tengah rapat. Hingga kemudian Ketua KPK Agus Rahardjo angkat bicara.

Menurut Agus, sebelum memutuskan mencabut SP2 tersebut, KPK punya dua opsi yakni mencabut atau melakukan pemeriksaan ulang dengan lebih luas.

Implikasi pemeriksaan ulang tersebut, kata Agus, bisa kembali dikeluarkan SP2, SP1 atau peringatan yang lebih kuat intensitasnya.

Pada saat penerbitan SP2, ada sejumlah informasi yang belum masuk ke Pimpinan KPK.

"Sekarang pemeriksaan itu sedang berjalan dan implikasinya akan bisa tetap, bisa lebih berat atau bisa lebih ringan. Jadi belum selesai sama sekali," tutur Agus.

(Baca: KPK Benarkan Novel Baswedan Dapat SP2)

Setiap penanganan kasus, lanjut dia, dilakukan secara berjenjang mulai dari pengaduan masyarakat hingga Pimpinan KPK.

Tak hanya persetujuan. Bahkan, gelar perkara dilakukan dengan kehadiran lima pimpinan KPK. Ia pun menegaskan proses tersebut tak memengaruhi penegakan hukum.

"Proses pengambilan keputusan di dalam selalu ada check and balance yang sangat ketat. Jadi sama sekali tidak memengaruhi langkah-langkah kami dalam melakukan penegakan hukum," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Novel mendapat SP2 dari Pimpinan KPK. SP2 itu terbit karena Novel mewakil Wadah Pegawai KPK mengeluarkan surat keberatan kepada pimpinan KPK. Surat keberatan itu terkait rencana pengangkatan ketua satuan tugas (Kasatgas) KPK dari luar KPK

Wadah Pegawai merasa keberatan jika jabatan Kasatgas diisi langsung oleh anggota Polri yang belum pernah bertugas di KPK.

Menurut Agus beberapa waktu lalu, penerbitan SP2 tersebut berkaitan dengan pelanggaran etika dalam menyampaikan surat keberatan. Agus menilai, surat keberatan tersebut terlalu berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com