Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Warna-warni" Peringatan Konferensi Asia Afrika di Istana...

Kompas.com - 18/04/2017, 17:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seluruh menteri Kabinet Kerja dan pimpinan tinggi lembaga negara tampak menggunakan pakaian tradisional dalam acara peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Istana Negara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto misalnya. Ia mengenakan pakaian tradisional khas Jawa Tengah, kain coklat dipadu beskap hitam.

Di bagian lengan tampak corak keemasan. Blangkon coklat tak lupa tersemat di kepalanya. Pakaian Wiranto ini sampai-sampai membuatnya kerepotan untuk bergerak.

"Mau masuk mobil saja susah ini," ujar Wiranto sambil berusaha masuk ke mobilnya.

Adapun Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga tampak mengenakan pakaian tradisional Bali lengkap dengan balutan udeng di kepalanya.

Selain itu, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan tampak mengenakan pakaian khas Lampung. Zulkifli mengaku pakaian tersebut adalah miliknya sendiri, bukan pakaian sewaan.

Saking bangganya dengan pakaian khas kampung halamannya tersebut, bahkan Zulkifli sempat meminta ajudannya untuk mengabadikan pose dirinya di tangga Istana Negara.

"Jarang-jarang ke Istana pakai pakaian adat," ujar Zulkifli Hasan seraya terkekeh.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara juga mengenakan pakaian tradisional. Ia memilih pakaian yang ada di lemarinya sendiri, yakni pakaian khas Betawi, lengkap dengan peci dan sarung serta sandal hitam.

"Ini siap-siap buat besok (Pilkada DKI Jakarta)," ujar Rudiantara sembari tersenyum.

(Baca juga: Peringatan KAA di Istana, Penandatanganan Deklarasi hingga Meninjau Foto Bersejarah)

Penggunaan pakaian tradisional dalam acara peringatan 62 tahun KAA itu bukan tanpa alasan. Saat KAA digelar 18-24 April 1955 silam, delegasi dari 29 negara seluruhnya menggunakan pakaian khas negara masing-masing.

Dalam pidato peringatan KAA, Presiden Joko Widodo pun sempat menyinggung keanekaragaman melalui pakaian khas tersebut.

"Pada waktu itu, para delegasi dari setiap negara juga memakai baju nasional masing-masing. Beraneka corak, ragam, warna. Semua itu menunjukkan perbedaan latar belakang, warna kulit, agama, budaya, tidak menghalangi kita untuk bersatu, tidak menghalangi kita untuk membangun solidaritas yang pokok," ujar Jokowi.

"Hanya dengan bersatu, Asia Afrika dapat menjadi sejahtera. Hanya dengan persatuan Asia Afrika, keamanan seluruh dunia akan terjamin," kata dia.

(Baca juga: Megawati Serukan Konferensi Asia Afrika Jilid II)

Seperti apa aneka warna di Istana Kepresidenan itu? Lihat dalam video di bawah ini:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com