Generasi kreatif
Hamid menganggap generasi milenial dapat berperan besar untuk membangun bangsa. Cara berpikir generasi milenial, kata dia, lebih luas dibanding orang-orang di masanya dulu.
Hamid tak setuju bahwa anak muda tak bisa membuat suatu gerakan berarti di Indonesia.
Ia mencontohkan kawalpemilu.org yang diinisiasi Ainun Najib, aktivis muda. Ainun menciptakan kawalpemilu.org secara sukarela.
Situs ini memuat tabulasi dari hasil rekapitulasi data scan dari formulir C1 untuk Pilpres 2014 yang didapatkan dari situs web KPU.go.id.
Nasionalisme, kata dia, bisa diekspresikan dengan berbagai cara.
"Tidak harus dengan teriak terang-terangan. Bisa lewat kesenian, desainer, jauh lebih kaya," kata dia.
Penulis Ayu Utami mengakui bahwa generasi milenial lebih beruntung dibandingkan anak muda di zamannya dahulu.
(Baca: Generasi Milenial Butuh Kepekaan ‘Remote Sensing’ dan ‘Energi Geotermal’)
Ayu tumbuh di era orde baru, di mana kebebasan dibungkam. Sementara saat ini, kata dia, kebebasan berpendapat diatur undang-undang. Pro dan kontra bisa disuarakan secara bebas.
"Generasi milenial lebih berani, ngomong apa adanya, berani menilai. Dulu jaman saya tidak berani menilai yang senior," kata Ayu.
Sementara itu, Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka mengatakan, sebetulnya banyak anak muda yang sudah "melek" politik, namun tidak berminat terjun ke dalam sistem.
Padahal, kata dia, anak muda bisa mengembangkan minatnya pada politik jika mau berkontribusi dalam partai politik.
"Jika parpol banyak diisi anak muda, maka partai tersebut semakin kreatif, berani, juga banyak orang idealis," kata Isyana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.