JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji, Fahri Hamzah, mengharapkan dengan terbentuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), pemanfaatan dana haji akan lebih optimal.
Hal itu disampaikan Fahri menanggapi rencana uji kelayakan dan kepatutan anggota BPKH yang nantinya akan dilakukan oleh Komisi VIII DPR.
"Kita punya kurang lebih Rp 90 triliun yang ready to invest, harapannya digunakan untuk bangun infrastruktur haji, misalnya Indonesia bangun kota 'Indonesia' di Mekah dan Madinah," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4/2017).
Ia juga berharap lembaga yang baru terbentuk itu nantinya bisa mengenalkan kekayaan budaya Indonesia di Arab Saudi, baik saat musim haji maupun umroh.
Fahri melanjutkan, Indonesia memiliki banyak kekayaan budaya yang bisa dijual seperti kuliner dan kain khas daerah.
Dengan demikian, Indonesia bisa memperoleh keuntungan lebih yang bisa dimanfaatkan kembali untuk membangun infrastruktur haji lainnya seperti rumah sakit untuk jemaah haji dan umroh dari Indonesia.
"Kita ingin lanjutkan diplomasi dan komunikasi dengan Arab Saudi karena dipihak mereka ada tindakan positif sehingga kita juga perlu langkah positif untuk menyikapinya," lanjut Fahri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.