Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer Nasional, Siswa SD Minta Tas, Novel Dibawa ke Singapura, hingga "Blusukan" Jokowi di Bandung

Kompas.com - 13/04/2017, 06:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita permintaan pelajar SD di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang dikabulkan Presiden Joko Widodo, menjadi berita terpopuler pada Rabu (12/4/2017).

Isu lain yang ramai diikuti pembaca Kompas.com adalah soal perkembangan kasus penyerangan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Selain itu, soal pencegahan ke luar negeri terhadap Ketua DPR Setya Novanto oleh KPK, hingga agenda blusukan Presiden di Bandung.

Berikut rangkuman berita populer sepanjang Rabu, yang mungkin belum Anda baca.

1. Pelajar SD minta tas

Video viral pelajar SD di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, yang meminta bantuan tas sekolah, sampai ke telinga Presiden Joko Widodo.

Presiden langsung mengirim bantuan yang diminta tersebut melalui sekretaris pribadinya.

Tidak hanya tas sebagaimana permintaan empat pelajar SD itu, Presiden juga mengirimkan paket bantuan lain. Mengirim paket bantuan tersebut pun tak mudah lantaran sulitnya akses jalan.

Selengkapnya bisa dibaca dalam berita "Pelajar SD Bengkayang Minta Tas, Ini yang Dikirim Jokowi".

2. Penyerangan terhadap Novel

Kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan masih diikuti banyak pembaca. Novel akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Singapura untuk mendapatkan perawatan.

Sebelum dirawat di RS Jakarta Eye Center, Novel sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Selengkapnya bisa dibaca dalam berita "Novel Baswedan Dibawa ke Singapura".

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan mengaku sempat menyampaikan peringatan kepada Novel sebelum terjadi teror pelemparan cairan yang diduga air keras.

Menurut Iriawan, pihaknya sudah menerjunkan sejumlah personel untuk menjaga Novel. Namun, Novel merasa tak nyaman.

Pesan waspada kepada Novel disampaikan karena polisi mencium gerak gerik mencurigakan di sekitar kediaman Novel. Hal itu terjadi sekitar dua pekan sebelum teror.

Iriawan mengatakan, personel Polda Metro juga telah memiliki foto orang mencurigakan sejak dua pekan lalu. Foto tersebut akan diverifikasi lebih lanjut.

Penjelasan Kapolda soal kasus Novel bisa dibaca dalam berita "Cium Situasi Tak Wajar, Polisi Sempat Peringatkan Novel agar Waspada."

Berita soal Novel lainnya:

- Laki-laki Misterius Pernah Datangi Rumah Novel Baswedan
- Dokter Sebut Kondisi Mata Novel Baswedan Membaik
- Novel Baswedan, Simbol KPK yang Kerap Diintimidasi
- Perlawanan terhadap KPK, mulai Serangan Fisik hingga Klenik

3. DPR protes Novanto dicegah KPK

DPR akan melayangkan surat keberatan kepada Presiden Joko Widodo atas pencegahan Ketua DPR RI Setya Novanto ke luar negeri.

Novanto dicegah atas permintaan KPK terkait penyidikan kasus dugaan korupsi e-KTP.

Langkah tersebut menindaklanjuti nota keberatan Fraksi Partai Golkar dan telah menjadi surat resmi kelembagaan karena telah disepakati dalam rapat Badan Musyawarah (Bamus), Selasa (11/4/2017) malam.

Menurut Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, keberatan tersebut, didasari sejumlah pertimbangan.

Selengkapnya bisa Anda baca dalam berita "Novanto Dicegah ke Luar Negeri, DPR Akan Protes ke Jokowi".

Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra, mengoreksi sikap DPR tersebut.

Yusril menyatakan permintaan pencegahan seorang saksi oleh KPK diberikan oleh undang-undang yang ikut dibuat oleh DPR dengan Presiden yang tercantum pada pasal 13 Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

Mantan Menteri Hukum dan HAM itu mengatakan, pasal pencegahan seorang saksi Undang-undang Nomor 6 Tahun 2011 memang telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi melalui amar putusan Nomor nomor 64/PUU-IX/2011. Dengan demikian, hanya orang yang berstatus tersangka saja yang baru bisa dicekal.

"Masalahnya, Undang-undang KPK yang membolehkan mencekal saksi, masih berlaku dan belum pernah diubah atau dibatalkan oleh MK," kata Yusril melalui keterangan tertulis, Rabu (12/4/2017).

Penjelasan Yusril selengkapnya bisa dibaca dalam berita "Yusril Ungkap Celah Hukum dalam Pencegahan Setya Novanto".

Komentar Jokowi, KPK dan pihak lainnya dapat dibaca dalam berita:

- DPR Protes soal Pencegahan Setya Novanto, Ini Komentar Jokowi
- DPR Protes Terkait Novanto, Wapres Ingatkan KPK Tak Bisa Diintervensi
- KPK Minta DPR Hormati Pencegahan Setya Novanto ke Luar Negeri
- Istana: Pencegahan Novanto Domain KPK, Tak Ada Kaitan dengan Presiden
- Fahri Hamzah: Buat Apa Dicegah, Memang Novanto Mau Lari Bawa Apa?
- Hanya Sebagai Saksi Kasus, Alasan Golkar Protes Pencegahan Novanto
- Soal Protes Pencegahan Novanto, Pimpinan DPR Sebut Tak Ada Intervensi

4. Jokowi blusukan di Bandung

Kegiatan Presiden Joko Widodo di Bandung diikuti banyak pembaca. Jokowi mengaku hadir di Bandung untuk memenuhi janji dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Cerita Jokowi soal janjinya itu bisa dibaca dalam berita "Hadir di Bandung, Jokowi Penuhi Janjinya ke Ridwan Kamil".

Banyak kegiatan Jokowi di Bandung, diantaranya mendistribusikan KIP dan KIP kepada masyarakat, "Blusukan" di Teras Cihampelas, bertemu ulama dan agenda lainnya.

Saat Jokowi blusukan di Teras Cihampelas, Ridwan Kamil menjadi pemandu. Sembari berjalan, Ridwan menggunakan pengeras suara menjelaskan seluk beluk kawasan tersebut.

(baca: Jokowi Blusukan di Cihampelas, Ridwan Kamil Jadi "Tour Guide")

Kegiatan Jokowi di Bandung bisa dibaca dalam berita lainnya:

- 20 Menit "Blusukan" di Teras Cihampelas, Jokowi Puji Ridwan Kamil
- Jokowi: Loh, Kelas XI Itu SMA, "Tho"?
- Jokowi Balik Badan, Masyarakat Berteriak...
- Jokowi dan Ulama di Jabar Bahas Keberagaman hingga Redistribusi Lahan
- Ridwan Kamil Pilih Jaket, Jokowi yang Rogoh Kocek...
- Jokowi Punya Pengalaman Pahit Urus Sertifikat, Ini Ceritanya...
- Jokowi, Aher, dan Emil Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Raya Bandung

Kompas TV Novel Lanjutkan Perawatan di Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com