Para pegiat antikorupsi yakin penangkapan Novel merupakan kriminalisasi. Mereka yakin polisi kembali menyasar Novel karena KPK menetapkan Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka perkara dugaan korupsi.
Budi Gunawan saat itu adalah calon tunggal Kapolri.
Pada Februari 2016, Kejaksaan Agung memutuskan menghentikan penuntutan kasus dugaan penganiayaan yang menyandera Novel sejak 2012.
Disiram Cairan Kimia
Terakhir, Novel mendapat serangan dari orang tidak dikenal seusai menjalankan shalat subuh di dekat kediamannnya.
Orang tak dikenal tersebut menyiramkan cairan kimia yang diduga air keras ke arah wajah Novel.
Akibat hal tersebut, kedua mata Novel mengalami luka, sehingga harus menjalani operasi untuk membersihkan mata dari cairan kimia.
(Baca: Kepanasan Disiram Cairan Diduga Air Keras, Novel Kucurkan Air Keran ke Wajahnya)
Novel tidak hanya dikenal profesional dalam menangani tugas-tugas.
Sebagai Ketua Wadah Pegawai KPK, Novel juga dikenal memiliki independensi dan integritas yang kuat.
Beberapa waktu terakhir, Novel terlibat persoalan di internal KPK. Mewakili Wadah Pegawai KPK, ia menolak secara tegas rencana agar Kepala Satuan Tugas ( Kasatgas) penyidikan diangkat langsung dari anggota Polri yang belum pernah bertugas di KPK sebelumnya.
Protes keras yang disampaikan kepada pimpinannya dibalas dengan penerbitan Surat Peringatan kedua (SP2). Meski demikian, setelah dipertimbangkan, akhirnya SP2 itu dicabut oleh pimpinan KPK. (Baca: Pimpinan KPK Cabut SP2 untuk Novel Baswedan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.