Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler: Novel Baswedan Diduga Disiram Air Keras hingga Setya Novanto Dicegah

Kompas.com - 12/04/2017, 07:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa pagi (11/4/2017) kemarin, muncul kabar mengejutkan tentang penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan. Kabar ini menjadi salah satu bacaan menarik pembaca Kompas.com sepanjang kemarin.

Selain itu, sidang pembacaan tuntutan kasus dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga memancing perhatian netizen.

Insiden di kabin pesawat United Airlines juga mengusik rasa ingin tahu pembaca tentang apa yang sebenarnya terjadi di pesawat tersebut.

Berikut ini lima berita terpopuler Kompas.com sepanjang Selasa kemarin.

1. Novel Baswedan diserang

Novel Baswedan merupakan Kepala Satuan Tugas yang menangani beberapa perkara besar yang sedang ditangani KPK. Ia beberapa kali menghadapi tekanan saat tengah menangani kasus-kasus korupsi besar.

Kemarin, Novel diserang orang tak dikenal selepas shalat subuh. Pelaku menyiramkan cairan yang diduga air keras ke wajah Novel. Akibatnya, Novel mengalami luka di bagian wajah.

Berbagai pihak mengecam aksi kejahatan tersebut. Presiden Joko Widodo menyampaikan kecamannya terhadap perbuatan brutal itu.

Aktivis antikorupsi mendorong agar pemerintah memberikan perlindungan terhadap penegak hukum dan keluarganya, khususnya dalam kasus-kasus tertentu yang dianggap besar.

Meski demikian, belum dapat disimpulkan apakah penyerangan terhadap Novel ini berhubungan dengan kasus yang tengah ditanganinya. Polisi masih mengejar para pelaku dan menyelidiki motif penyerangan tersebut.

Baca juga:
Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras
Jokowi: Penyerangan terhadap Novel Tindakan Brutal, Saya Mengutuk!
Regulasi Perlindungan Penegak Hukum Dianggap Mendesak

Istimewa Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan saat menjenguk penyidik KPK Novel Baswedan di Rumah Sakit Mitra, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Srlasa (11/4/2017).

2. Pembacaan tuntutan terhadap Ahok ditunda

Sidang ke-17 dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Selasa kemarin, ditunda. Alasannya, jaksa penuntut umum tidak siap dengan materi tuntutan terhadap Ahok. Pengetikannya belum selesai.

"Sedianya pembacaan surat tuntutan dari kami selaku penuntut umum. Kami sudah berusaha sedemikian rupa, bahwa ternyata waktu 1 minggu tidak cukup untuk menyusun surat tuntutan," kata Ketua JPU, Ali Mukartono.

Ketua Majelis Hakim Dwiarso Budi Santiarto mempertanyakan ketidaksiapan jaksa menyiapkan materi tuntutan tersebut.

Hakim sempat menawarkan agar sidang ditunda hingga 17 April 2017. Namun, jaksa tak dapat menyanggupinya. Rencananya, pembacaan surat tuntutan baru akan dilaksanakan pada 20 April mendatang dan pledoi oleh Ahok akan dibacakan 25 April.

Hal ini ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. Ahok merasa dirugikan karena penundaan pembacaan tuntutan tersebut.

Kuasa hukum Ahok menilai bahwa jika sidang tidak ditunda, pihaknya berkesempatan menyampaikan pembelaan atau pleidoi pada 17 April atau dua hari sebelum pemungutan suara putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Pleidoi itu dianggap dapat menaikkan elektabilitas Ahok di Pilkada DKI.

Baca juga:
JPU Belum Siap, Pembacaan Tuntutan Sidang Ahok Ditunda 20 April 2017
Pembacaan Tuntutan Ditunda, Ahok Merasa Dirugikan
Sandiwara, Pecat Saja Tuh Jaksa

Kompas.com/Robertus Belarminus Massa kontra Ahok di Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan, bereaksi mendekati kawat berduri saat mendengar penundaan pembacaan tuntutan di sidang Ahok, Selasa (11/4/2017)

 

3. Penumpang United Airlines diseret keluar

Video seorang penumpang yang diseret keluar dari kabin pesawat maskapai AS, United Airlines, viral di internet. Video tersebut memunculkan kecaman netizen kepada United Airlines.

Seorang pria diseret dari tempat duduknya, diminta turun dari pesawat. Saat ditarik dari kursi, nampak kepalanya membentur sandaran tangan di kursi.

Petugas kemudian menyeret pria tersebut melalui lorong kabin pesawat, membawanya keluar. Sang pria nampak tidak berdaya dan terlihat darah di mulutnya.

United Airlines penerbangan 3411 yang melayani rute Chicago - Louisville itu dikatakan overbook, kondisi di mana jumlah penumpang dalam penerbangan lebih banyak dari jumlah kursi yang tersedia.

Praktik overbook atau menjual tiket melebihi kapasitas kursi pesawat, memang lazim diterapkan oleh maskapai. Pada hari-H penerbangan, seringkali penumpang tidak muncul karena terlambat check-in atau alasan lain.

Baca juga:
Beredar Video Penumpang United Airlines Diseret Keluar, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Insiden Penyeretan Penumpang Bikin Saham United Airlines Anjlok
United Airlines dan 8 Maskapai Terburuk di Dunia

4. Setya Novanto dicegah ke luar negeri

Ketua DPR Setya Novanto dicegah bepergian ke luar negeri selama enam bulan ke depan.

Direktur Jenderal Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie tidak menjelaskan apakah permintaan pencegahan bepergian ke luar negeri itu dilakukan berkaitan dengan status hukum Setya Novanto. Saat ini, Novanto merupakan saksi dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP).

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mengatatakan, pencegahan tersebut dilakukan karena Ketua DPR Setya Novanto merupakan saksi penting untuk terdakwa Andi Agustinus alis Andi Narogong.

Baca juga:
Setya Novanto Dicegah ke Luar Negeri
Soal Serangan ke Novel, Setya Novanto Minta Publik Tak Berprasangka
Dicegah ke Luar Negeri, Ini Tanggapan Setya Novanto

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Ketua DPR RI Setya Novanto memenuhi panggilan sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
5. Pidato Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membantah jika pihaknya dituding sebagai kelompok yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan.

Dengan latar belakang yang dimilikinya, Prabowo menyatakan tidak mungkin dia mengusung calon yang anti-Pancasila dan anti-kebinekaan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Prabowo menyampaikan hal itu saat deklarasi dukungan dari Komunitas Kristiani Interdenominasi Gereja untuk Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Senayan, Selasa (11/4/2017).

Baca juga:
Prabowo: Tak Mungkin Saya Dukung Calon yang Anti Pancasila
Cerita Prabowo yang Rela Melupakan Rivalitasnya dengan Anies

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memberi sambutan dalam acara Aksi Kesetiakawanan Sosial Indonesia Raya (Aksira) di gedung Granida, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2017) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Prabowo: Kita Timnya Jokowi, Kita Harus Perangi Korupsi

Nasional
Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Freeport Indonesia Berbagi Bersama 1.000 Anak Yatim dan Dhuafa

Nasional
Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelang Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com