Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saldi Sempat Merasa Tak Pantas jadi Hakim MK

Kompas.com - 11/04/2017, 16:47 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra disambut meriah saat tiba di Mahkamah Konstitusi usai menjalani pengucapan sumpah jabatan di Istana Negera.

Setelah resmi menggantikan Patrialis Akbar, Saldi melengkapi jumlah hakim MK menjadi sembilan orang.

Dalam sambutannya, Saldi mengaku menjadi hakim MK adalah cita-citanya sejak dulu. Namun, saat akan mendaftar, Saldi merasa belum miliki kematangan secara usia.

(Baca: Akui Dekat dengan Jokowi, Saldi Isra Janji Tetap Independen)

"Tapi situasi meminta lain. Mungkin ini menjadi jalan hidup lain, jalan sejarah. Saya masuk lebih cepat ke MK, saya berpikir ketika itu saya belum menjadi figur tepat karen usia," kata Saldi di gedung MK, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Akibat didorong oleh banyak pihak, Saldi akhirnya mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon Hakim yang diketuai oleh Harjono, mantan hakim MK.

Ia menduga bahwa sudah waktunya berada di dalam lingkaran MK. Saldi menolak peristiwa yang menimpa Patrialis dalam kasus dugaan suap di MK sebagai pintu masuknya untuk duduk di balik meja sidang hakim.

"Saya katakan ini bukan kesempatan. Kalau kesempatan, saya mengharapkan. Ini tantangan yang coba saya hadapi bersama delapan hakim lain, panitera, dan kesekjenan," ujar Saldi.

Dalam kesempatan itu, Saldi meminta kepada publik untuk tidak berharap perubahan besar dengan pergantian satu orang hakim.

(Baca: Saldi Isra: 2019 akan Menjadi Periode yang Krusial)

Menurut dia, hakim hanyalah salah satu elemen di MK selain Panitera, Kesekjenan, dan Dewan Etik.

"Saya hanya satu bagian dari 1/9 elemen pertama. Saya katakan, bicara percepat pemulihan di MK semua selemen harus bekerja sama. Itu saya sampaikan tidak mungkin saya lakukan sendiri dan itu tidak masuk akal. Itu posisi saya bagaimana MK ke depan," ucap Saldi.

Kompas TV Sosok Saldi Isra yang Gantikan Patrialis Akbar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com