Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Farouk Sebut Ada Pertemuan Loyalis Oesman Sapta dan Wakil Ketua MA

Kompas.com - 05/04/2017, 16:56 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Farouk Muhammad meminta Mahkamah Agung membatalkan pengucapan sumpah jabatan terhadap pimpinan baru DPD yang sudah dilakukan pada Selasa (4/4/2017) malam.

Farouk juga meminta Wakil Ketua MA Suwardi yang mendampingi pengucapan sumpah jabatan itu untuk memberikan penjelasan kepada publik.

Adapun pimpinan baru DPD yang diambil sumpahnya adalah Oesman Sapta Odang sebagai Ketua DPD, dengan dua wakilnya, Nono Sampono dan Darmayanti Lubis.

"Dia yang melantik, kita minta dia klarifikasi ke publik kenapa dia lantik," kata Farouk saat dihubungi, Rabu (5/4/2017).

Farouk mengatakan, pendampingan pengucapan sumpah tersebut bertentangan dengan putusan yang sebelumnya dikeluarkan MA sendiri.

(Baca: Kata Farouk, Kursi Pimpinan DPD Digoyang Sejak Lama oleh Loyalis Oesman Sapta)

Sebab, MA sudah membatalkan Tata Tertib DPD Nomor 1/2016 dan 1/2017 yang mencantumkan aturan masa pimpinan DPD 2,5 tahun.

Dengan putusan itu, maka harusnya Farouk dan pimpinan DPD lain tetap menjabat hingga akhir periode atau sampai 2019 mendatang.

Namun, di luar hal itu, Farouk juga mengungkapkan adanya pertemuan antara Suwardi dengan anggota DPD Gede Pasek Suardika dan Sekjen DPD Sudarsono Hardjosoekarto.

Pasek adalah "anak buah" Oesman Sapta di Partai Hanura.

(Baca: Ini Alasan MA Memandu Sumpah Jabatan Pimpinan Baru DPD)

Menurut Faoruk, pertemuan itu terjadi di Gedung MA, Selasa (4/4/2017) sekitar pukul 13.00 WIB, sebelum pengambilan sumpah dilakukan.

Farouk mengaku datang langsung ke Gedung MA untuk mengantarkan surat yang pada intinya meminta agar MA tidak melakukan pelantikan.

Karena Ketua MA Hatta Ali sedang umroh, ia ingin mengantarkan langsung surat itu ke Suwardi.

Namun, ia dilarang masuk karena sudah ada Pasek dan Sekjen DPD di dalam ruangan.

"Saya tunggu sampai setengah jam belum selesai juga pertemuannya," ucap Farouk.

Akhirnya, Farouk menitipkan surat yang akan diberikan kepada staf Suwardi. Farouk pun mempertanyakan apa maksud pertemuan tersebut. Ia khawatir ada tekanan atau pun lobi-lobi yang dilakukan Pasek kepada Suwardi.

"Beliau (Suwardi) sudah tahu ada masalah internal, dan lama sekali menerima dua orang di dalam ruangan. Saya minta secara jujur dia menyampaikan apa yang terjadi," ucap Farouk.

(Baca: Komisi III Akan Tanya MA soal Polemik Pimpinan DPD)

"Bahkan di kalangan internal saya sudah memonitor tidak ada yang tahu soal pak Suwardi melantik," tambah dia.

Pengambilan sumpah terhadap pimpinan baru DPD kemarin memang sempat tertunda cukup lama.

Semula, pengambilan sumpah dijadwalkan pukul 14.00 WIB. Namun, tak ada perwakilan MA yang hadir. Suwardi baru tiba di Gedung MA sekitar pukul 19.30 WIB.

Kompas TV Drama â??Berebut Kursiâ?? di DPD (Bag 1)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com