Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Remaja 19 Tahun Peretas Situs Tiket.com dan Raup Hampir Rp 1 Miliar

Kompas.com - 05/04/2017, 08:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - SH dan MKU, dua dari empat tersangka pembobolan situs jual beli tiket online tiket.com masih berusia 19 tahun.

SH mengatakan, ide membobol situs itu diutarakan MKU. Dari awal, mereka menentukan situs tiket.com sebagai sasaran dan membobol server maskapai Citilink.

"Saya masuk ke salah satu server milik tiket.com, saya buka, ternyata ada suatu file yang penting. Saya buka (file) ternyata bisa dapatkan username dan password tiket.com," ujar SH saat ditanya penyidik, Selasa (4/4/2017).

SH menganggap situs tiket.com agak sulit diretas karena sistem keamanannya cukup bagus.  Dia butuh waktu lama untuk mendapatkan username dan password itu.

Ia mengaku tak pernah menempuh pendidikan khusus untuk meretas. Bahkan, ia tak menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA. Semua itu ia pelajari sendiri dari berbagai sumber.

"Belajar otodidak, sendiri. Di Google kita coba-coba aja sendiri," kata SH.

Username dan password itu lalu diberikan SH kepada MKU. Akses itu digunakan untuk memesan tiket Citilink secara ilegal. MKU menjual tiket-tiket itu melalui akun Facebook pribadi. Ia memberi harga miring bagi pembelinya.

Untuk perorangan, kata MKU, potongannya 30 persen. Sementara untuk pesanan rombongan, potongannya sebesar 50 persen.

"Setelah ada kode booking, pembeli transfer. Baru kita beri kode booking," kata MKU.

MKU mengatakan, sebenarnya banyak yang curiga dirinya penipu karena harga yang ditawarkan sangat murah. Namun, ada juga yang percaya, bahkan berkali-kali pesan tiket kepadanya.

Sejauh ini, kata MKU, ada 1.200 transaksi jual beli tiket kepada pelanggan yang dia dapatkan dari server yang dibobol.

"1.200 (transaksi) itu dapat Rp 4,2 miliar," kata MKU.

Namun, jumlah tersebut berkurang karena ada beberapa transaksi yang dibatalkan. Uang tersebut dibagi-bagi para pelaku. ST mendapat Rp 350 juta, sedangkan MKU mendapat Rp 600 juta.

Pelaku meretas akun situs jual beli tiket online tiket.com pada server maskapai PT Citilink pada 11 hingga 27 Oktober 2017.

Dalam kasus ini, ada dua pelaku lain yaitu AL (19) dan NTM (27). AL memasukkan data permintaan tiket pesawat Citilink dari pembeli ke aplikasi jual beli tiket online Citilink yang sudah dibuka MKU. Setelah kode booking didapatkan, kemudian dikirim ke pembeli.

Sementara itu, sama seperti MKU, NTM mencari pembeli tiket melalui akun Facebook-nya. Setelah calon pembeli tiket didapat, data pembelian dikirimkan kepada AL.

Akibat diretas remaja tersebut, tiket.com mengalami kerugian Rp 4.124.000.982 dan Citilink merugi Rp 1.973.784.434.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com