Survei tersebut memotret pula bentuk lain dari kekerasan yang ditengarai sering terjadi di dalam rumah tangga atau hubungan. Wujudnya mulai dari larangan hingga pembatasan akses ekonomi.
Sebelumnya, Komnas Perempuan dalam Catatan Tahunan 2017 menyebutkan pula, selama 2016 terjadi 259.150 kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
Sebanyak 245.548 kasus tercatat di 358 Pengadilan Agama di seluruh Indonesia dan 13.602 kasus lain ditangani oleh 233 lembaga mitra pengadaan layanan yang tersebar di 34 Provinsi.
"Kekerasan di ranah persoalan rumah tangga masih menempati posisi tertinggi. 245.548 kasus kekerasan terhadap istri yang berujung pada perceraian," kata Ketua Subkomisi Pemantauan Komnas Perempuan Indraswari, seperti dikutip Kompas.com, Selasa (7/3/2017).
(Baca juga: 2016, Ada 259.150 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan)
Menurut Indraswari, lingkungan tempat kerja juga tidak lepas dari kekerasan. Komnas Perempuan menerima laporan dari 44 kasus kekerasan di tempat kerja.
"Di level (perekonomian) atas, (kejadian kekerasan terhadap perempuan) lebih terselubung karena ada relasi kuasa yang timpang di wilayah kerja,” imbuh Indraswari.
Negara, lanjut Indraswari, juga tak luput ikut berperan dalam melaksanakan kekerasan.
“Terutama saat terjadi penggusuran (seperti) yang terjadi di DKI Jakarta dengan 304 korban," kata Indraswari.
Wakil Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah menambahkan, penerbitan regulasi hukum yang melindungi kaum perempuan belum diimbangi dengan mekanisme pencegahan yang baik.
"Catatan Tahunan menyajikan sebuah fakta bahwa kekerasan lebih cepat terjadi daripada upaya antisipasinya," ujar Yuniyanti, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (8/3/2017).
(Baca juga: Lemahnya Pencegahan Membuat Kekerasan terhadap Perempuan Berulang)
Menurut Yuniyanti, lemahnya penegakan hukum, kebijakan pemerintah yang diskriminatif dan impunitas bagi pelaku membuat kasus kekerasan terus berulang.
Pola kekerasan terhadap perempuan, kata Yuni, semakin rumit dan terjadi lebih cepat dari kemampuan negara untuk merespons.
Nah, sudah amankah perempuan di sekitar kita dari kekerasan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.