JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberitaan isu nasional pada Senin (3/5/2017), mayoritas soal persidangan kasus korupsi e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Banyak fakta yang muncul dari sidang yang menghadirkan para saksi tersebut.
Isu yang ramai lainnya adalah soal tabiat ribut di DPD ketika membahas kursi pimpinan.
Lalu ada perkembangan seleksi calon hakim Mahkamah Konstitusi dan isu lainnya.
Berikut berita menarik sepanjang Senin kemarin, yang mungkin belum sempat Anda baca:
1. Kicauan Nazaruddin
Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dihadirkan jaksa KPK sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi e-KTP.
Banyak keterangan yang diungkap Nazaruddin seperti pembahasan anggaran proyek e-KTP di ruang Fraksi Demokrat di DPR, pengakuan adanya catatan fee ke DPR hingga siapa saja yang menerima uang.
Untuk selengkapnya bisa baca dalam berita berikut ini:
-Nazaruddin Sebut Seluruh Anggota Komisi II Terima Uang Korupsi E-KTP
-Nazaruddin: Mantan Ketua Fraksi Demokrat Terima 100.000 Dollar AS dari Proyek E-KTP
-Nazaruddin: Khatibul Terima 400.000 Dollar AS dari E-KTP untuk Jadi Ketum GP Anshor
-Nazaruddin Rinci Aliran Uang Proyek E-KTP untuk Pimpinan Banggar DPR
-Kata Nazaruddin, Ganjar Tolak Uang E-KTP karena Jumlahnya Tak Sesuai
2. Jafar Hafsah kembalikan uang ke KPK
Masih terkait e-KTP, mantan Ketua Fraksi Demokrat di DPR Muhammad Jafar Hafsah mengembalikan uang Rp 1 miliar kepada KPK.
Jafar beralasan, uang yang diberikan Nazaruddin tersebut merupakan biaya operasional sebagai ketua fraksi.
Namun, ia baru tahu bahwa uang itu bermasalah saat diperiksa KPK dalam kasus dugaan korupsi e-KTP.
Untuk selengkapnya bisa baca dalam berita berikut ini:
-Jafar Hafsah Anggap Rp 1 Miliar dari Nazaruddin untuk Operasional
-Jafar Hafsah Kembalikan Rp 1 Miliar yang Disebut Uang Korupsi e-KTP
3. Ribut DPD
Seperti dalam pemilihan pimpinan sebelumnya, keributan kembali terjadi dalam pembahasan soal kursi pimpinan DPD kali ini.
Rapat paripurna di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Senin kemarin, diwarnai keributan sebelum rapat dibuka. Skorsing dilakukan berkali-kali.
Aksi interupsi hingga kekerasan terjadi sesama anggota DPD selama rapat paripurna berlangsung.
Untuk selengkapnya bisa baca dalam berita berikut ini:
-Belum Dibuka, Sidang Paripurna DPD Sudah Ricuh
-Ricuh Rapat DPD, Anggota Ini Tarik Rekannya dari Podium hingga Jatuh
-Ricuh Saat Rapat, Anggota DPD Laporkan Rekannya ke Polisi
-Sidang Ditutup Sepihak, DPD Kembali Ricuh
4. Seleksi hakim MK
Pansel calon hakim MK menyerahkan tiga nama kepada Presiden Joko Widodo. Pansel memberi peringkat dalam daftar.
Nantinya, Presiden akan memilih satu nama untuk menggantikan Patrialis Akbar yang terjerat kasus korupsi.
Untuk selengkapnya bisa baca dalam berita berikut ini:
-Tiga Calon Hakim MK Diserahkan ke Jokowi, Saldi Isra Urutan Pertama
-Peringkat Pertama Seleksi Calon Hakim MK, Ini Komentar Saldi Isra