Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA: Putusan Terkait Pembatalan Tatib DPD Berlaku Mengikat

Kompas.com - 03/04/2017, 17:29 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim Yustisial pada Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA) Witanto mengatakan, meski ada sejumlah kesahalahan penulisan, namun putusan MA atas uji materi terkait masa jabatan Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang tertuang dalam Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2016 dan 2017 tetap berlaku mengikat.

Hal ini disampaikan oleh Witanto menanggapi polemik di internal DPD yang mempertanyakan keabsahan putusan tersebut.

"Secara hukum putusan tersebut tetap berlaku dan mengikat," kata Witanto, saat dihubungi, Senin (3/4/2017).

Witanto mengatakan, MA melalui juru bicara Suhadi sudah mengklarifikasi begitu informasi adanya kesalahan ketik dalam putusan tersebut.

(Baca: Belum Dibuka, Sidang Paripurna DPD Sudah Ricuh)

Suhadi, kata Witanto, menjelaskan bahwa kesalahan pengetikan terjadi karena beban kerja penyelesaian perkara di mahkamah agung yang terlalu tinggi.

Menurut Witanto, perbaikan redaksional putusan juga ada proseduralnya. Dan langkah itu sudah ditempuh MA.

Oleh karena itu, meskipun ada sejumlah kesalahan penulisan, namun sedianya tidak mengubah substansi putusan.

"Kesalahan itu sebenarnya tidak benar-benar pada substansinya karena yang benar-benar substansi dari putusan itu adalah mengabulkan atau menolak dan secara substansi putusan tersebut tidak ada masalah," kata Witanto.

Sebelumnya, MA menerbitkan putusan uji materi yang membatalkan tata tertib DPD terkait masa jabatan pimpinan DPD selama 2,5 tahun.

Pasca-putusan itu dikeluarkan, di internal DPD terjadi pro dan kontra. Adanya sejumlah kesalahan redaksional pada putusan MA tersebut menimbulkan berbagai penafsiran.

(Baca: Salah Ketik Putusan MA yang Berujung Ribut di Internal DPD)

Ada yang menganggap putusan itu cacat sehingga tak bisa dijadikan dasar hukum dan ada yang menilai putusan itu tetap berlaku mengikat.

Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad menyayangkan adanya kesalahan pada putusan tersebut, sehingga membuat rapat Panmus yang digelar pada Minggu (2/4/2017) menjadi alot.

"Kami menyesalkan ketidaktelatenan dari Mahkamah Agung, ketidaktelitian Mahkamah Agung, membuat amar putusan ini sehingga membuat kami keadaan begini," kata Farouk, seusai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Kompas TV Anggota DPD Banting Rekan di Ruang Sidang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Pimpinan MPR: Mooryati Soedibyo Sosok Inspiratif Perempuan Indonesia

Nasional
Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Sebagai Pemenang Pilpres 2024

Nasional
AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

AHY: Selamat Pak Prabowo-Gibran, Presiden Terpilih 2024-2029

Nasional
Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Apresiasi Putusan MK, AHY: Kami Tahu Beban dan Tekanan Luar Biasa

Nasional
Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com