Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Terpopuler: Megawati Senang Ahok Tak Cerewet dan Respons Jokowi soal Aksi 313

Kompas.com - 31/03/2017, 07:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terpopuler Kompas.com pada Jumat ini menyajikan tentang anak yang menggugat ibunya Rp 1,8 miliar. Selain itu, ada juga soal respons Presiden Joko Widodo mengenai aksi 313 yang rencananya digelar siang nanti.

Pesan Megawati Soekarnoputri kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga masuk dalam berita terpopuler. Megawati meminta agar Ahok tak cerewet lagi.

Berikut 5 berita terpopuler Kompas.com:

1. Penjelasan anak yang gugat ibu kandungnya Rp 1,8 miliar

KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Siti Rokayah
Handoyo Adianto, suami dari Yani Suryani selaku penggugat ibu kandung Yani, Siti Rokayah (85) alias Amih, hadir seorang diri dalam sidang ketujuh kasus gugatan Rp 1,8 miliar di Pengadilan Negeri Garut, Kamis (30/3/2017).

 

Handoyo mengaku kasus perdata ini terus dilanjutkan, tetapi bukan semata-mata untuk menuntut seorang ibu yang sangat disayanginya selama ini. Handoyo mengaku malah sudah menyiapkan paket "kasih sayang" untuk ibu mertuanya setelah persidangan beres.

"Awas jangan sampai dipelintir, saya ini kasus perdata, terus dilanjutkan, tetapi bukan masalah saya jadi anak yang ingin menyengsarakan ibu."

"Kalau kalian tahu, Amih itu paling sayang ke saya dan istri saya selama ini. Saya malah sudah menyiapkan paket 'kasih sayang' untuk Amih setelah sidang ini. Nanti juga saat sidang sekarang akan terbuka semuanya," jelas Handoyo kepada wartawan sebelum sidang dimulai di Pengadilan Negeri Garut, Kamis siang.

Selengkapnya: Penggugat Sang Ibu Rp 1,8 Miliar Siapkan Paket "Kasih Sayang" untuk Siti Rokayah

 

2. Megawati Senang Ahok Tak Cerewet Lagi

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menceritakan bahwa dirinya sempat menasehati calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

 

Megawati menasihati Ahok agar tidak terlalu banyak bicara. Mengingat kondisi politik yang tengah tidak stabil.

"Jadi saya sempat bilang ke Pak Ahok, 'sudahlah jangan cerewet. Karena sekarang kamu itu kena (sorot kamera) TV terus'," kata Megawati, dalam peresmian kantor DPP Banteng Muda Indonesia, di Jalan Cianjur, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).

Baca: Megawati: Saya Disorot Terus Lho, Untung Saya Lumayan Cantik Ya..

Kemudian, Ahok bertanya, apa yang harus dilakukannya. Kepada Ahok, Megawati menyarankan untuk bertutur kata dan bertindak yang lebih sopan.

"Saya bilang, jadi kamu 'kulo nuwun'. Terus kalau mau ngomong, ya minta maaf, minta maaf terus. Maaf ya, maaf ya, nuwun sewu ya, nuwun sewu ya," kata Megawati.

Selengkapnya: Megawati: Ahok, Sudahlah Jangan Cerewet

 

3. Respons Presiden Jokowi terkait aksi 313

KOMPAS TV Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada massa doa bersama yang berlangsung damai di Silang Monas, Jumat (2/12/2016).
Sejumlah organisasi massa keagamaan akan menggelar unjuk rasa menuntut pemberhentian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, Jumat (31/3/2017).  

 

Sesuai waktu pelaksanaan, aksi itu dilabeli 313. Aksi akan digelar seusai shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta. 

Setelah shalat, massa direncanakan berjalan kaki ke seberang Istana Merdeka untuk menyampaikan aspirasi.

(Baca: Kapolda Metro Jaya: Lebih Baik Aksi 313 Tak Dilakukan)

Lantas, apa respons Presiden Joko Widodo terhadap aksi yang berulang tersebut?

"Pada dasarnya Presiden menghormati hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo melalui pesan singkat, Kamis (30/3/2017) pagi.

Selengkapnya: Ini Respons Presiden terkait Aksi 313

 

4. Panjang ular pemakan petani ternyata 7 meter

Tribunsulbar.com/Nurhadi Ular piton sepanjang tujuh meter yang menelan Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, sempat jadi tontonan warga di lokasi kejadian.
Muhammad Akbar ‘Salubiru” bin Muhamad Ramli (25) ditemukan tewas di perut ular pitondi kebun kelapa sawit di Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (27/3/2017) malam.

 

ular piton yang memangsa Akbar awalnya disebutkan sepanjang 4 meter. Namun, ketika diukur ulang, ternyata panjangnya mencapai 7,1 m. Warga mengukur panjang tubuh ular dengan meteran kayu setelah bagian kepala dihancurkan, perut dibelah dan kulitnya disamak.

Berat ular diperkirakan mencapai 158 kg atau nyaris empat kali lipat dari tubuh Akbar. Tinggi badan Akbar 164 cm dengan berat 62 kg.

Selengkapnya: Diukur Ulang, Ular Piton Pemangsa Petani Ternyata Capai 7 Meter

 

5. Pengancam Miryam

KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Jaksa penuntut umum KPK memutarkan video pemeriksaan mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryani saat diperiksa KPK. Video diputarkan di ruang sidang Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan mengatakan, mantan anggota Komisi II DPR RI Miryam S Haryanimengaku diancam sejumlah anggota DPR periode 2009-2014.

 

Adanya ancaman itu diutarakan Miryam kepada penyidik saat pertama kali diperiksa KPK pada 1 Desember 2016.

Menurut Miryam kepada penyidik, para koleganya di DPR tersebut melontarkan ancaman terkait pembagian uang proyek e-KTP. Mereka menginginkan Miryam tak menyebutkan adanya pembagian uang. 

(Baca: Penyidik: Miryam Takut Serahkan Uang E-KTP ke KPK karena Diancam)

"Saya mengetahui dari media, bahwa ada satu nama yang disebut yaitu Bambang Soesatyo. Yang bersangkutan salah satu orang yang disebut saksi (Miryam) mengancam, Yang Mulia," ujar Novel dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

"Dia disuruh tidak akui fakta perbuatan penerimaan uang," kata Novel.

Selengkapnya baca 5 Anggota DPR Ini Disebut Ancam Miryam S Haryani terkait Korupsi E-KTP

 

Kompas TV Terkait demo yang menyoal kasus Basuki Tjahaja Purnama, Maâ??ruf menilai tidak perlu lagi demo karena menurutnya sudah cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com