Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2017, 12:54 WIB
|
EditorSandro Gatra

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di area Gedung Parlemen Inggris di London pada Rabu (22/3/2017) malam.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, pasca-teror, pemerintah telah menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati kepada Pemerintah Inggris, khususnya kepada korban.

"Pemerintah mengutuk teror yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Pemerintah juga menyampaikan duka cita dan simpati kepada pemerintah inggris, khususnya korban dan keluarga," ujar Arrmanatha saat konferensi pers di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017).

(baca: Kutuk Aksi Teror di London, Jokowi Serukan Kerja Sama Internasional)

Arrmanatha menuturkan, berdasarkan laporan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, belum ada laporan mengenai Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dari teror di Kota London itu.

Dia juga memastikan pihak KBRI terus berkomunikasi dengan seluruh WNI yang berada di Inggris dan memantau perkembangan situasi.

"Saat ini tidak ada laporan mengenai adanya korban WNI. KBRI terus berupaya komunkasi dengan seluruh WNI yang ada di Inggris," kata Arrmanatha.

 

(baca: Inilah Kronologi Serangan Teror di Kota London)

Diberitakan, seorang pria melakukan serangan di kawasan Gedung Parlemen Inggris atau yang populer disebut Menara Big Ben.

 

Menggunakan sebuah mobil, pelaku naik ke trotoar dengan kecepatan tinggi dan menabrak siapapun yang ada di depannya.

Beberapa pejalan kaki terlindas mobil. Beberapa lainnya terpental hingga jatuh ke sungai Thames.

Tidak hanya itu, saat keluar dari mobil, pelaku menghunus sebilah pisau ke orang di sekitarnya kemudian berlari menerobos gerbang menuju New Palace Yard.

 

(baca: Polisi Menduga Kelompok Radikal Dalangi Serangan di London)

Di sana, pelaku juga menikam seorang polisi beberapa kali sebelum seorang polisi lain yang mengenakan pakaian preman melesakkan timah panas tepat di bagian dada sebanyak tiga kali.

Otoritas setempat menyebut, aksi itu menyebabkan empat orang tewas dan 40 lainnya terluka. Korban tewas terdiri dari tiga orang warga sipil dan seorang polisi yang ditikam oleh pelaku.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Ketika Partai Golkar Tak Ingin Buru-Buru Tentukan Capres-Cawapres 2024...

Nasional
Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Upaya PDI-P Dekati Demokrat di Tengah Desakan agar Anies Baswedan Umumkan Bakal Cawapres...

Nasional
Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Cerita Pahit Masa Kecil Ganjar, Orangtua Harus Utang dari Bulan ke Bulan

Nasional
Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Juni Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Ganjar Merinding Tahu Putri Ariani Dapat Golden Buzzer di America's Got Talent

Nasional
Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Indonesia Resmi Bebas Masker, Masyarakat Tetap Diminta Booster Vaksin Covid-19

Nasional
Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara 'Stempel PKI'

Ganjar Sebut Jokowi Kalah di Beberapa Tempat Gara-gara "Stempel PKI"

Nasional
PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

PDI-P Atur Pertemuan Tertutup Megawati dengan Cak Imin-Airlangga Hartarto

Nasional
Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Deret Jenderal TNI-Polri Pendukung Ganjar, Ada Mantan KSAL Sampai KSAU

Nasional
Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Sejumlah Purnawirawan Dukung Ganjar, Anggap Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Nasional
Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Jemaah Punya Keluhan soal Haji, Kontak 'Lapor Gus Men'

Nasional
Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Golkar Mengaku Belum Diundang PDI-P untuk Bahas Rencana Dukung Ganjar

Nasional
Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Kritik Kebijakan Jokowi soal Mobil Listrik, Anies: Jangan Sampai Subsidi Kepada yang Tidak Perlu

Nasional
Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Aburizal Bakrie Nilai Golkar Tak Perlu Buru-buru Putuskan Arah Koalisi

Nasional
Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Menaker Ida: SDM Indonesia Harus Punya Karakter Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com