JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengutuk keras aksi teror di Gedung Parlemen, London, Inggris, Rabu (22/3/2017) waktu setempat.
"Indonesia mengutuk keras tindakan terorisme dalam segala bentuk serta segala manifestasinya," ujar Jokowi di Ruang Tunggu Utama Bandara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Kamis (23/3/2017).
Presiden Jokowi mengajak negara-negara bersatu untuk memerangi terorisme yang kian hari kian mengancam.
"Indonesia kembali menyerukan soal kerja sama besar-besaran antarnegara dalam memerangi terorisme," ujar dia.
(baca: Inilah Kronologi Serangan Teror di Kota London)
Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban. Indonesia bersimpati kepada rakyat Inggris.
Berdasarkan informasi yang diterima, Jokowi meyakinkan tak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban.
Namun, Jokowi telah memerintahkan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi agar KBRI London mengimbau WNI mengikuti anjuran dari kepolisian Inggris soal menghindari sejumlah kawasan di Kota London demi keamanan.
(baca: Polisi Menduga Kelompok Radikal Dalangi Serangan di London)
Diberitakan, seorang pria melakukan serangan di kawasan Gedung Parlemen Inggris atau yang populer disebut Menara Big Ben.
Menggunakan sebuah mobil, pelaku naik ke trotoar dengan kecepatan tinggi dan menabrak siapapun yang ada di depannya.
Beberapa pejalan kaki terlindas mobil. Beberapa lainnya terpental hingga jatuh ke sungai Thames.
Tidak hanya itu, saat keluar dari mobil, pelaku menghunus sebilah pisau ke orang di sekitarnya kemudian berlari menerobos gerbang menuju New Palace Yard.
Di sana, pelaku juga menikam seorang polisi beberapa kali sebelum seorang polisi lain yang mengenakan pakaian preman melesakkan timah panas tepat di bagian dada sebanyak tiga kali.
Otoritas setempat menyebut, aksi itu menyebabkan empat orang tewas dan 40 lainnya terluka. Korban tewas terdiri dari tiga orang warga sipil dan seorang polisi yang ditikam oleh pelaku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.