Atas nama kemajuan zaman, 1.350cc volume otak kita yang terdiri dari 100 juta sel saraf (neuron), sama sekali tak membuat kita bertambah pintar, cerdas, apalagi jenius.
Lantas benarkah hidup kita harus berakhir seperti ini? Sebegitu sulitkah memahami kebaikan dan membedakannya dengan kebenaran? Bila agama adalah pedoman hidup manusia, kenapa umat beragama tak jua selesai memahami kehidupannya?
Mereka justru sibuk bertikai dan berbalahan tentang keyakinan yang jelas tak bisa dibenturkan. Wajah dunia jadi buruk rupa dengan percekcokan mereka yang tiada sudah.
Kita tentu tak bisa menuding kehadiran teknologi sebagai penyebab tunggal kemerosotan umat manusia abad ini. Dibutuhkan perangkat baru pemikiran dan kebijaksanan untuk menanggulanginya.
Jika soal ini terus terabaikan, mari bersiap menghadapi keruntuhan peradaban yang sudah mengintai di depan mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.