JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya terhadap meninggalnya petani perempuan asal Pegunungan Kendeng bernama Patmi (48).
"Presiden menyampaikan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya," ujar Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Teten untuk mengurus proses persemayaman hingga pemakaman almarhumah Patmi di kampung halamannya.
"Tim saya sudah turun. Sudah menyediakan ambulans. Kami akan bantu mengurus kepulangan jenazah," ujar Teten.
Rencananya, Teten sendiri akan hadir di rumah duka pada Kamis (23/3/2017). Selain akan mewakili Presiden, Teten juga akan menyerahkan santunan bagi keluarga korban.
Patmi meninggal setelah mengalami serangan jantung, setelah sepekan terakhir mengikuti aksi unjuk rasa menolak pertambangan karst dan pabrik semen di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.
(Baca: Kronologi Wafatnya Patmi, Petani Kendeng Usai Aksi Dipasung Semen)
Patmi dan para petani Kendeng yang melakukan aksi protes nekat mengecor kedua kakinya dengan semen di seberang Istana Presiden, Jakarta.
Dia mengalami serangan jantung dan meninggal dalam perjalanan dari kantor LBH Jakarta menuju Rumah Sakit St. Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.
(Baca juga: Patmi Tidak Mau Pulang karena Ingin Tetap Berjuang untuk Kendeng...)