Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Klarifikasi Dugaan Maladministrasi di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 20/03/2017, 22:12 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI menemukan adanya dugaan maladministrasi yang dilakukan petugas di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Maladministrasi itu di antaranya terjadi pada saat pengisian Costums Declaration yang seakan hanya sebatas formalitas.

Selain itu, belum diberlakukan ketentuan barang bawaan di jalur merah dan jalur hijau secara tegas, petugas tidak melakukan pemeriksaan secara maksimal terhadap barang bawaan penumpang, hingga keterbatasan sarana prasarana untuk pemeriksaan.

Komisioner Ombudsman RI Adrianus Meliala mengatakan, pihaknya mengetahui hal tersebut setelah mendapatkan sejumlah laporan dari masyarakat dan juga melakukan investigasi secara mandiri beberapa waktu lalu.

"Kami kan mengirimkan tim untuk mengecek apa yang terjadi, ada yang mengecek bagaimana petugas Bea Cukai memperlakukan soal jalur, ada teman kami yang mengecek soal porter, ada teman kami yang cek soal bawa hal yang berlebih, ada teman kami yang mengecek soal ketika kemudian lebih lalu kemudian dibongkar Lalu ada berita acara enggak," ujar Adrianus di kantor pusat Ombudsman, Jakarta, Senin (20/3/2017).

Adrianus melanjutkan, namun setelah bertemu dengan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi, dan Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta Erwin Situmorang terklarifikasi bahwa memang adanya dugaan itu bukan semata-mata sebagai maladministrasi.

"Konteksnya pertemuan yang dikatakan sebagai klarifikasi, makanya kami juga tidak sampai pada kesimpulan menyalahkan, makanya Kemudian kami sebenarnya mengambil pencerahanlah terkait dengan tadi," kata Adrianus.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi mengapresiasi Ombudsman atas investigasi yang telah dilakukan. Akan tetapi, Heru juga mengklarifikasi investigasi terkait dugaan maladminiatrasi dalam pelayanan dan pengawasan di Bandara Soekarno Hatta.

Menurut Heru, pemeriksaan barang bawaan pribadi penumpang yang datang dari luar negeri sudah sesuai prosedur. Dalam melakukan pengawasan di bandara, pihaknya sudah mengacu pada kaidah Internasional best practices yang dilakukan oleh semua otoritas kepabeanan international. Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan secara selektif oleh petugas.

"Dalam rangka melaksanakan pemeriksaan secara selektif tadi Bea Cukai mendasarkan pada mekanisme yang sudah ada SOP-nya," kata dia.

Namun demikian, lanjut Heru, demi peningkatan pelayanan dan pengawasan maka pihaknya juga akan memperhatikan saran dari Ombudsman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com