Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Tak Beri Solusi, Petani Kendeng Akan Tetap Mengecor Kaki di Istana

Kompas.com - 20/03/2017, 20:54 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petani Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, merasa tidak mendapatkan solusi dari pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Pertemuan dilakukan pada hari ini, Senin (20/3/2017).

Tokoh Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), Gunretno, mengatakan, tidak ada penegasan bahwa izin operasional PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng yang diterbitkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan dicabut.

Tuntutan petani untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo juga tidak bisa dipenuhi.

"Pertemuan ini tidak ada hasilnya," kata Gunretno seusai pertemuan di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

(Baca: Apa Sikap Presiden soal Penolakan Pabrik Semen di Kendeng?)

Gunretno mengatakan, izin operasional PT Semen Indonesia yang diterbitkan Ganjar secara jelas bertentangan dengan yang disampaikan Presiden saat menemui para petani Kendeng, Agustus 2016.

Saat itu, Jokowi berjanji pemerintah akan melakukan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) terhadap dampak operasi pabrik semen di wilayah Pegunungan Kendeng.

Hingga KLHS selesai dilakukan, tidak boleh ada operasi yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia.

Namun, belum selesai KLHS, Ganjar Pranowo sudah menerbitkan izin baru bagi PT Semen Indonesia melakukan penambangan di Pegunungan Kendeng.

"Ketika ada keluar izin, ini berarti melanggar atau ngelangkahi apa yang disampaikan Pak Jokowi," ujar Gunretno. 

Ia juga menilai izin yang diterbitkan Ganjar menyalahi putusan Mahkamah Agung.

Gunretno mengapresiasi langkah Teten yang telah mempertemukan dirinya dengan PT Semen Indonesia.

Dalam pertemuan, PT Semen Indonesia juga sudah berjanji tidak akan beroperasi hingga KLHS keluar.

Namun, Gunretno menilai komitmen itu tidak ada artinya apabila izin operasional yang diterbitkan Ganjar tetap ada.

Petani Kendeng akan tetap melakukan aksi mengecor kaki di depan Istana Merdeka, Jakarta.

"Kita akan tetap aksi sampai izin dicabut," ucap Gunretno.

Kompas TV Demo "Cor Kaki" Tolak Semen Berlanjut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com