Sementara itu, tim yang berasal dari Institut Pertanian Bogor dan Kementerian Kelautan dan perikanan akan memeriksa dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat sekitar.
"Nanti setelah selesai, kami akan memverifikasi luas wilayah kerusakan. Jadi itu next stepnya. Kami harapkan dalam waktu yang tidak lama lagi, semua transsect selesai, kami lakukan perhitungan kerusakan," papar Havas.
(Baca: Kapal Inggris Perusak Terumbu Karang Tawarkan Asuransi, Pemerintah Waspada)
Sebelumnya, diberitakan kapal pesiar MV Caledonian Sky berpenumpang 102 orang menerabas terumbu karang di Raja Ampat itu terjadi pada 4 Maret 2017 lalu.
Kapal hendak mengantarkan wisatawan melakukan pengamatan burung di Waigeo.
Entah apa penyebabnya, kapal itu terjebak di perairan dangkal. Namun, boat menarik kapal itu pada saat air belum pasang sehingga merusak terumbu karang di bawahnya.
Menurut hasil kajian Conservation International, luas yang mengalami kerusakan mencapai 13.500 meter persegi.
Tak hanya luasnya kerusakan terumbu karang yang membuat kejadian ini memprihatinkan tetapi juga bahwa area yang rusak sebenarnya masuk dalam zona inti Kawasan Konservasi Perairan Daerah Selat Dampier.
Kawasan itu memiliki keragaman koral tinggi, menjadi tempat memijah beragam jenis ikan komersial, dan menjadi area ketahanan pangan bagi Raja Ampat dan sekitarnya.
Kawasan Selat Dampier terdapat 50 titik selam ikonik, antara lain blue mangrove, eagle rock, manta point, dan cape kri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.