Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Tunggu Data Lengkap Kerusakan Terumbu Karang Raja Ampat

Kompas.com - 17/03/2017, 18:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan, pihaknya masih menunggu data kerusakan terumbu karang di Raja Ampat yang tengah dikumpulkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Setelah seluruh data terkumpul, Kemenlu akan membantu proses komunikasi dengan negara asal kapal pesiar MV Caledonian Sky.

“Sebelum data itu ada, permintaan untuk komunikasikan dengan negara yang terlibat ya kita tidak (lakukan),” kata Fachir di Istana Wapres, Jumat (17/3/2017).

Hingga kini, ia menuturkan, pemerintah belum dapat menentukan nilai ganti rugi yang harus dibayar pemilik Caledonian Sky. Pasalnya, proses pengumpulan data masih berlangsung.

(Baca: Kerusakan Terumbu Karang di Raja Ampat Capai 13.522 Meter Persegi)

Selain itu, ia menambahkan, pemilik kapal juga harus bersikap kooperatif dengan Pemerintah Indonesia atas kasus ini. Ia memastikan, Kemenlu akan memberikan bantuan diplomatik untuk mengurus persoalan ini sampai tuntas.

“Ini kan kita mengumpulkan semua data dulu kan, baru nanti kita komunikasikan. Sementara ada tuduhan kepada perusahaan itu, ya itu juga akan kita verifikasi,” ujarnya.

Ditemui terpisah, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah pakar untuk memformulasikan pola gugatan hukum yang akan diajukan.

Pasalnya, bila mengikuti keinginan pemilik kapal yang ingin mengganti rugi kerusakan dengan asuransi, dikhawatirkan hal itu tidak sebanding.

(Baca: Ini Foto-foto Terumbu Karang Raja Ampat yang Dirusak Kapal Inggris)

“Kalau dia pakai asuransi, biasanya dia akan berargumentasi sekeras mungkin supaya murah. Karena itu saya minta ke Pak Dirjen (Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan), tolong cari datanya sebaik mungkin,” ujar Siti di Kantor Wapres, Kamis (16/3/2017).

Dari informasi sementara yang ia peroleh, kerusakan terumbu karang yang diakibatkan kapal pesiar MV Caledonian Sky, cukup parah. Banyak terumbu karang yang pecah, bahkan cat kapal tersebut sampai menempel.

“Itu gambarnya ada tapi belum sampai Jakarta. Kawan-kawan masih di lapangan, nanti kalau kembali akan kita bahas,” ujarnya.

 

Kompas TV Terumbu Karang Raja Ampat Rusak Akibat Kapal Kandas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com