Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Tangkap Kapal Pencuri Ikan hingga Kapal Tanker Ilegal

Kompas.com - 15/03/2017, 10:58 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penegakan hukum di laut terus digencarkan TNI. Kapal pencuri ikan, kapal yang tidak memiliki dokumen lengkap hingga kapal tanker ilegal berhasil ditindak dalam beberapa hari ini.

Pada 11 Maret 2017 lalu, Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menangkap dua kapal ikan berbendera Vietnam, BV 92565 TS dan BV 92564 TS, yang diduga melakukan pencurian ikan di perairan Natuna.

"Penangkapan dua kapal tersebut dilakukan oleh Barakuda-633 yang sedang melaksanakan patroli," ujar Kepala Dinas Penerangan Armabar Mayor Laut Budi Amin melalui siaran pers resmi, Rabu (15/3/2017).

Dua hari kemudian, KRI Diponegoro-365 yang sedang melaksanakan operasi Prasama Udhaya-17 kembali meringkus empat kapal berbendera Vietnam.

Empat kapal itu yakni BV 5742 TS berbobot 60 GT dengan jumlah ABK tiga orang, BV 9180 TS berbobot 60 GT dengan jumlah ABK 17 orang, BV 99890 TS berbobot 50 GT dengan jumlah ABK tujuh orang dan BV 99991 TS berbobot 60 GT dengan jumlah ABK tujuh orang.

Hanya satu kapal yang kedapatan memuat ikan karang sebanyak 12 palka. Kapal lainnya diduga kuat baru saja menyerahkan hasil tangkapan ikannya ke kapal lain yang lebih besar.

"Kapal-kapal itu melanggar batas wilayah perairan Indonesia dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen dan izin di wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia," ujar Budi.

Satu kapal sempat melarikan diri dan terjadi aksi kejar-kejaran. Namun, pada akhirnya kapal tersebut menyerah.

Kapal tanker ilegal

Pada 14 Maret 2017, giliran Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) di bawah Koarmabar yang sukses melakukan misinya.

Tim menangkap kapal tanker MT Alexander di perairan Teluk Jodoh, Kepulauan Riau.

Menurut Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI S Irawan, kapal itu diduga hendak mentransfer bahan bakar minyak di perairan OPL.

"Kegiatan itu jelas ilegal. Rencananya kapal berlayar dari Batam menuju Johor, Malaysia. Kapal ini memang target operasi kami sejak lama," ujar Irawan.

Apalagi, setelah diperiksa, nakhoda bernama Achton Muhaling tidak dapat menunjukkan dokumen kapal, mulai dari Surat Keterangan Kecakapan (SKP) Nakhoda, SKK KKM, Buku Sijil, Buku Pelaut, crew list, hingga Surat Persetujuan Berlayar (SPB).

Kapal berbendera Malabo dan mengangkut lima ABK itu kemudian dikawal ke dermaga Batu Hitam Lantamal IV Tanjungpinang demi menjalani proses hukum.

Pada hari yang sama, tim WFQR juga mengamankan KM Lintas Laut-4 di perairan Pulau Penyengat, Tanjungpinang, kepulauan Riau, yang diduga melanggar undang-undang pelayaran.

Tim menemukan bahwa Surat Persetujuan Berlayar (SPB) atas nama seorang berinisial H. Namun, kenyataannya H tidak berada di kapal.

Kapal itu malah dinakhodai seorang lain yang berinisial M. Apalagi, M tidak dilengkapi Surat Keterangan Kecakapan (SKK).

Kapal berisi puluhan batang besi, puluhan lembar seng dan sejumlah materi konstruksi itu dibawa ke Dermaga Yos Sudarso Markas Korps Lantamal IV Tanjungpinang untuk proses hukum.

Kompas TV Petugas Bea dan Cukai Aceh berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 30 ton bawang merah asal Thailand di Perairan Aceh Tamiang. Seluruh barang bukti dan tersangka, selanjutnya dibawa ke dermaga Bea dan Cukai Sumatera Utara, guna proses penyidikan lanjutan. Penyelundupan 30 ton bawang merah asal Thailand, di Perairan Aceh Tamiang, digagalkan oleh patroli Bea dan Cukai Aceh, pada Sabtu malam (4/3). Kapal diawaki 5 warga Aceh dan diketahui berbendera Indonesia. Seluruh awak kapal hingga kini masih diperiksa di Kantor Bea dan Cukai Sumatera Utara. Perairan Aceh Tamiang, diketahui menjadi salah satu pintu masuk penyelundupan, terutama asal Malaysia dan Thailand. Penyelundupan bawang sering terjadi, akibat selisih harga pasar yang mencapai 5 kali lipat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com