JAKARTA, KOMPAS.com - Sepuluh petani dari Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah, akan kembali melakukan aksi protes semen kaki di depan Istana Negara pada Selasa (14/3/2017) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Rencananya mereka akan berangkat dari kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta bersama beberapa pendamping dan aktivis hak asasi manusia.
Kaki mereka pun masih dibelenggu dengan adukan semen sejak aksi di hari pertama, Senin (13/3/2017).
"Para petani Kendeng ini akan melakukan aksi lagi di depan Istana, Selasa siang," ujar Dhyta Caturani, salah satu aktivis kemanusiaan yang mendampingi petani Kendeng, saat ditemui di kantor LBH Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017) malam.
Aksi semen kaki itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap izin lingkungan baru bagi PT. Semen Indonesia yang diteken Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dengan terbitnya izin tersebut, kegiatan penambangan karst PT Semen Indonesia di Rembang masih tetap berjalan.
Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng Joko Prianto menuturkan, para petani Kendeng ini tidak akan melepaskan belenggu semen dari kaki mereka sampai Presiden Jokowi mengabulkan tuntutan mereka.
Mereka meminta Presiden Jokowi segera mencabut izin lingkungan yang dikeluarkan oleh Ganjar dan menghentikan kegiatan penambangan karst oleh pabrik semen yang dinilai merusak lingkungan.
(Baca: Petani Kendeng Enggan Buka Belenggu Semen di Kaki Sebelum Bertemu Jokowi)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.