Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Kicauan tentang Zakir Naik, Wapres Maafkan Ernest Prakasa

Kompas.com - 07/03/2017, 20:40 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara soal kicauan komika Ernest Prakasa, terkait pertemuannya dengan ulama asal India, Zakir Naik. Ernest sebelumnya menduga Zakir Naik terkait dengan kelompok ISIS.

"Kan (Ernest) sudah minta maaf, ndak benar itu. Sudah minta maaf kan, iya enggak apa-apa," kata Kalla di usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (IORA) di Jakarta, Selasa (7/3/2017).

Pertemuan antara Wapres dan Zakir Naik, sebelumnya dibenarkan oleh Sekretaris Wakil Presiden, Mohammad Oemar. Pertemuan itu dilangsungkan di Rumah Dinas Wapres yang berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/3/2017) lalu.

(Baca: Bertemu, Wapres Dengarkan "Curhatan" Zakir Naik)

Wapres bertemu Zakir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Menurut Kalla, siapa pun ulama yang ingin bertemu, pasti akan ditemui.

"Ulama-ulama dari mana datang, saya diminta ketemu, ya saya terima," ujarnya.

Melalui akun Twitter-nya, Ernest berkicau soal pertemuan JK dan Zakir Naik. Sambil memberikan tauutan sebuah portal media luar negeri, Ernest menuliskan bahwa JK menjamu Zakir yang memiliki kaitan dengan ISIS. 

Kicauan Ernest ini kemudian mendapat kritik dari para netizen. Ernest kemudian menghapus kicauannya itu dan meminta maaf karena terlalu gegabah memberikan penilaian dan percaya kepada sumber berita yang dicantumkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com