Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Soroti Perlawanan Kotak Kosong pada Pilkada Serentak 2017

Kompas.com - 07/03/2017, 12:29 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena calon tunggal menjadi salah satu yang disoroti pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2017.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan, tren calon tunggal naik pada Pilkada Serentak 2017, jika dibandingkan Pilkada Serentak 2015.

Pada Pilkada 2015, hanya tiga daerah yang diikuti calon tunggal. Sementara, pada Pilkada 2017, jumlahnya meningkat menjadi 9 daerah. 

"Memang Pilkada Serentak 2015 muncul calon tunggal sehingga sampai pada proses pengambilan keputusan yang terbaik melalui keputusan MK (Mahkamah Konstitusi)," ujar Tjahjo, pada rapat bersama Komite I DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/3/2017).

(Baca: Melawan Kotak Kosong, Petahana Ini Gelar Doa Bersama)

Tjahjo mengatakan, perlawanan terhadap calon tunggal juga perlu dicermati. Ia mencontohkan yang terjadi pada Pemilihan Bupati Pati, Jawa Tengah.

Daerah tersebut, kata Tjahjo, salah satu kabupaten yang padat pendukung dan pemilih. Perlawanan terhadap calon petahana Haryanto-Saiful Arifin cukup tinggi.

"'Kotak kosong' juga ada timsesnya. Perlawanan itu muncul. Ini sesuatu yang perlu dicermati," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, pada 16 Februari lalu, berdasarkan hasil penghitungan suara dari formulir C1 yang dihimpun tim pemenangannya, calon tunggal Haryanto-Saiful mendapatkan 523.482 suara atau 75,27 persen.

Jumlah itu di atas jumlah pemilih yang mencoblos 'kotak kosong', yakni sebesar 172.004 suara atau 24,73 persen.

(Baca: Hasil Sementara, Tak Ada Kotak Kosong yang Ungguli Calon Tunggal)

Warga Pati yang terdaftar dalam pemilih tetap 1.034.256 orang.

Dari jumlah itu, 324.219 orang tidak menggunakan hak pilihnya atau golput. Meski angka calon tunggal meningkat, tidak mengurangi esensi pemilihan yang demokratis.

"Secara keseluruhan apakah demokratis? Demokratis. Datanya meningkat. Dari tiga (paslon tunggal) jadi sembilan. Menang mutlak semuanya," ujar Tjahjo.

Kompas TV Sebanyak 9 daerah di pilkada serentak 2017 hanya diikuti satu calon. Para calon tunggal bertarung melawan kotak kosong untuk merebut suara rakyat. Yang menarik, perolehan suara dengan kotak kosong cukup bersaing. Pesta demokrasi telah usai dilakukan dari 101 daerah yang mengikuti pilkada ada 9 daerah yang hanya diikuti satu calon saja. Mereka harus melawan kotak kosong untuk merebut suara rakyat. meski hanya ada satu pasangan calon, bukan berarti mereka lantas bisa merebut suara mayoritas. Di Tebing Tinggi Sumatera Utara dari hasil penghitungan sementara, kotak kosong unggul di 5 tempat pemungutan suara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com