JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat belum memutuskan sikap terkait putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Setelah menggelar rapat pleno selama tiga jam di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (5/3/2017), belum ada keputusan yang diambil.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, rapat hanya membahas secara umum mengenai evaluasi pilkada 2017 di 101 daerah. Demokrat mengklaim menangkan 44,5 persen dari pilkada yang diikuti.
"Belum masuk ke daerah per daerah, termasuk DKI," kata Syarief usai rapat.
Partai Demokrat sebelumnya mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni pada putaran pertama. Namun, paslon nomor pemilihan 1 itu meraih suara paling kecil sehingga gugur dari kontestasi.
Sementara, pasangan nomor pemilihan 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan pasangan nomor pemilihan 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga tidak ada yang meraih suara di atas 50 persen, sehingga pilkada DKI dilanjutkan pada putaran kedua.
Syarief mengatakan, dalam waktu dekat akan ada rapat khusus yang akan menentukan sikap Demokrat di putaran dua pilkada DKI.
"Ini kan (pemungutan suara putaran dua) 19 April, kita masih punya waktu, tolong sabar," ucap Syarief.
Syarief menambahkan, rapat pleno yang berlangsung sore ini tidak dihadiri oleh Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono karena yang bersangkutan berhalangan hadir.
SBY menunjuk Syarief, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dan Ketua Dewan Kehormatan Demokrat Amir Syamsuddin untuk memimpin rapat.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menyatakan bahwa Pilkada DKI Jakarta tidak lagi penting bagi partainya.
(Baca: Demokrat: Sudah Selesai, Pilkada DKI Enggak Begitu Penting buat Kami)
Menurut Hinca, arah Partai Demokrat di Pilkada DKI baru akan dibahas dalam rapat pleno DPP siang ini.