Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Berkomunikasi ala Sunan Gunung Jati, Berterima Kasih kepada Orang Arab

Kompas.com - 03/03/2017, 07:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorLaksono Hari Wiwoho

Ingar bingar kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud (81) nyata sudah, bahkan ketika kakinya belum menginjakkan Tanah Air tercinta. Masyarakat Indonesia, terutama netizen, seolah terbelah sikap untuk sesuatu yang belum pasti.

Sikap cinta berlebihan dan benci berlebihan (hater and lover) membuat air kebijaksanaan tak lagi jernih. Ada hal yang sulit disambungkan menjadi relevan, padahal kenyataan belum terjadi. Sebaliknya, yang realistis menjadi kabur dalam penghayatan.

Yang pasti, kunjungan gigantik raja dari Bani Saud ini sebetulnya hal realistis yang ada jejak rekamnya. Masuk akal karena dengan usia sepuhnya, maka perjalanan kenegaraan harus seefektif mungkin karena raga tak mungkin sering bepergian. Maka itu, sekaligus ada wisatanya--dan Indonesia patut tersanjung karena hanya plesiran di Bali dari tujuh negara yang dikunjungi sepanjang akhir Februari sampai dengan akhir Maret nanti.

Ada jejak rekamnya, karena seperti disebut harian Kompas edisi 27 Februari 2017, saat melakukan kunjungan kenegaraan Mesir dan Turki April 2016 lalu, Raja Salman juga masing-masing membawa rombongan raksasa 1.000 orang disertai ratusan mobil mewah seperti sekarang.

Bahkan, dengan tradisi mayoritas orang Arab Saudi berlibur di musim panas, raja yang naik tahta per 23 Januari 2015 ini juga membawa sekitar 1.000 orang saat berlibur ke Maroko dan Perancis pada musim panas tahun tersebut. Thus, nothing special with its number.      

Yang pasti (pula), alangkah lebih produktifnya jika kita menjadikan kunjungan ini sebagai refleksi. Bahwa orang Arab adalah saudara dekat bangsa Indonesia sejak lama (bahkan sebelum merdeka), yang dengan kemampuan komunikasinya yang akulturatif, Indonesia tercatat sebagai negara Muslim terbesar di dunia sejak lama hingga sekarang.  

Bahwa orang Arab adalah pendatang yang selalu mampu menyesuaikan diri dengan bumi tempat mereka berpijak, sehingga terutama bagi umat Muslim, karunia nikmat iman dan Islam bisa dirasakan sekaligus sulit diingkari atas peran mereka selama ini.

Mari berkaca pada Sunan Gunung Jati, seorang habib (keturunan langsung ke-21 Nabi Muhammad SAW dari silsisah cucu kesayangan, Sayid Husein), yang secara empirik berjasa menyebarkan agama Islam, terutama di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta.

Habib (Seikh) Muhammad Syarif Hidayatullah, nama asli Sunan Gunung Jati, adalah sejatinya komunikator andal. Ia mampu melakukan persuasi dengan cara soft power guna mengubah keyakinan lama ke ajaran Islam pada tiga provinsi primer di Indonesia tersebut.

Mereka yang tinggal di Bandung Raya, termasuk penulis, sulit menafikan sejarah bahwa keyakinan sekaligus berkah iman di kawasan ini disebarluaskan oleh Eyang Dalem Abdulmanaf dari Kampung Mahmud, yakni keturunan ketujuh Sunan Gunung Jati. Bagi Muslim Bandung, maka sulit untuk tidak berterima kasih kepada orang Arab.

Lalu, bagaimanakah Sunan Gunung Jati berbicara di ruang publik? Apa metode komunikasi yang dilakukannya? Siapa saja peer group komunikasi yang dilibatkannya saat menerapkan komunikasi massa pada masanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com