Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Rangkaian Kegiatan Raja Salman di Istana Bogor Berubah

Kompas.com - 01/03/2017, 14:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Rangkaian penyambutan dan acara awal kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017), terpaksa berubah lantaran hujan.

Dari pengamatan Kompas.com, perubahan pertama terdapat pada titik penyambutan.

Awalnya, Presiden Joko Widodo direncanakan menyambut Raja Salman di pintu sayap kanan Gedung Utama Istana Bogor.

Namun, lantaran hujan deras disertai petir, penyambutan dilaksanakan di teras depan.

Para pelajar yang mengayun-ayunkan bendera Merah Putih dan bendera Arab Saudi tidak diposisikan di pinggir jalan akses masuk ke Istana, melainkan berjejer di tangga teras Istana.

Kedua, upacara jajar pasukan tidak jadi dilaksanakan, hanya digelar upacara penyambutan di teras Istana.

Lagu kebangsaan kedua negara tetap dikumandangkan. Meriam tetap diletupkan sebanyak 21 kali selama lagu kebangsaan dimainkan.

Ketiga, Presiden Jokowi tak jadi menyopiri Raja Salman menggunakan bogey. Keduanya tetap berkeliling kompleks Istana yang dahulu dijuluki "Buitenzorg" itu, tetapi tidak menggunakan bogey, tetapi menggunakan mobil Mercedes Benz hitam berpelat RI 1.

Perubahan keempat, Presiden Jokowi dan Raja Salman tidak jadi menanam pohon di halaman belakang Istana.

Usai berkeliling Istana, keduanya langsung menuju gedung utama untuk melaksanakan pertemuan "tete a tete" alias empat mata.

Belum diketahui pasti apakah acara penanaman pohon jadi dilakukan atau tidak. Protokol Istana belum bisa memberikan kepastian.

Hingga pukul 14.31 WIB, Presiden Jokowi dan Raja Salman masih melangsungkan pembicaraan empat mata.

Rencananya, usai pembicaraan itu, Jokowi akan mengajak Raja Salman untuk mengisi buku tamu dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral serta penandatanganan nota kesepahaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com