JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dianggap memiliki sejarah hubungan kerja sama yang baik dengan Arab Saudi. Tak terkecuali dalam konteks parlemen.
Sejarah hubungan kerja sama kedua negara tersebut nantinya juga akan disinggung dalam pidato Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto saat menyambut kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Rencananya, pidato Novanto itu akan dibawakan selama sekitar 10 menit.
"Raja (Arab Saudi) telah melakukan napak tilas 47 tahun lalu, raja sebelumnya sudah ke sini," kata Novanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Beberapa hal lain juga akan ikut disinggung Ketua Umum Partai Golkar itu melalui pidatonya seperti terkait investasi di bidang ekonomi, penguatan hubungan bilateral kedua negara, permasalahan tenaga kerja, hingga haji.
(Baca: Kisah tentang Rombongan "Jumbo" Raja Arab Saudi)
Novanto berharap Pemerintah Arab Saudi dapat berbaik hati memberikan penambahan kuota haji dengan mempertimbangkan jumlah jamaah haji Indonesia yang sangat banyak.
"Kuota yang sudah diberikan tentu kita berikan apresiasi, tapi harapan kita untuk tidak disejajarkan dengan negara lain yang pengirimannya lebih banyak dari negara Islam lain," ucap Politisi Partai Golkar itu.
Raja Salman rencananya akan mengunjungi Gedung MPR/DPR pada Kamis (2/3/2017) pada Pukul 13.00 WIB. Berbagai persiapan khusus dilakukan.
(Baca: Yang Beda dari Penyambutan Jokowi untuk Raja Arab Saudi...)
Salah satu hal yang menonjol adalah karpet merah yang digelar dari tempat Raja Salman turun mobil hingga ke tempat duduk raja di panggung pada ruang Sidang Paripurna MPR.
Karpet merah tersebut melapisi jalur-jalur landai yang juga disiapkan secara khusus. Sebab, Raja Salman diketahui memiliki masalah kesehatan pada lututnya yang membuat kakinya tidak bisa terlalu banyak menekuk.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.