JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, Perancis merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Uni Eropa.
Hal itu diungkapkan Retno saat bertemu Menteri Luar Negeri Perancis Jean Marc Ayrault di Kantor Kemenlu, Selasa (28/2/2017).
Dalam pertemuan tersebut, ada sejumlah hal yang dibahas.
Di bidang ekonomi, misalnya, Indonesia berharap Perancis memberikan dukungan dalam proses lisensi untuk produk kelapa sawit sebagaimana produk kayu.
“Indonesia merupakan negara pertama yang mendapatkan lisensi FLEG-T untuk timber product untuk memasuki kawasan Uni Eropa. Dan tadi kita bicara bagaimana kita dapat mengembangkan lisensi serupa untuk produk sawit,” kata Retno saat memberikan keterangan pers.
Indonesia, kata Retno, juga berharap agar terjadi peningkatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi.
Seperti diketahui, nilai perdagangan Indonesia dengan Perancis mengalami peningkatan di tahun 2016 menjadi 2,34 miliar US dollar. Sementara tahun sebelumnya 2,3 miliar US dollar.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas soal hubungan Indonesia dengan Uni Eropa, salah satunya terkait EU Comprehensive Partnership Agreement yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia untuk diselesaikan.
“Tadi kita juga bicara mengenai situasi dunia yang baru, dan kita sepakat untuk terus tingkatkan kerja sama bilateral countering on terrorism. Karena semua negara hadapi ancaman yang sama,” ujarnya.
Konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah juga tak luput dari sorotan pertemuan kedua menlu tersebut.
Baik Indonesia maupun Perancis sama-sama memiliki kesepahaman untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.
Indonesia tahun lalu menyelenggarakan KTT Organisasi Kerjasama Islam (OKI), di mana persoalan Palestina menjadi salah satu fokus permasalahan yang dibahas.
(Baca: Akhir Maret 2017, Presiden Perancis Bertandang ke Indonesia)
Hal serupa juga dilakukan Perancis saat menggelar Paris Peace Conference tahun lalu.
“Kita memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya two state solution,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini juga ditandatangani dua nota kesepahaman. Pertama, nota kesepahaman terkait pendidikan dan pelatihan diplomat.
Kedua, nota kesepahaman di bidang keantariksaan antara LAPAN dan Kepala CNES Jean-Yves Le Gall.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.