JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sering merasa ironi jika berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas di penjuru Indonesia.
Jokowi sering mendapatkan laporan soal banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit atau puskesmas itu.
Laporan datang mulai dari kepala puskesmas, kepala rumah sakit atau pejabat dinas kesehatan setempat. Laporan tersebut seringkali disampaikan dengan nada kebanggaan.
"Mereka bilang, 'Pak di sini menangani 2.000 pasien, 5.000 pasien', ya ini keliru," ujar Jokowi saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional di Gedung Bidakara, Jakarta, Selasa (28/2/2017).
(baca: Jokowi: Memalukan kalau Masih Ada Gizi Buruk!)
Menurut Presiden, stakeholder kesehatan tersebut berpikiran keliru. Seharusnya, mereka berupaya agar jangan sampai ada masyarakat yang terkena penyakit.
Caranya, misalnya dengan sosialisasi hidup sehat, sosialisasi mencegah penyakit tertentu, sosialisasi pola makan dan sebagainya.
"Semakin banyak orang sakit artinya kita gagal menyelesaikan masalah kesehatan. Yang benar itu, mencegah masyarakat sakit serta puskesmas menjadi sepi," ujar Jokowi.
Jokowi menilai, persepsi stakeholder Indonesia itu harus diluruskan. Harus diposisikan pada akar persoalan, yakni mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan kuat.
"Terutama Puskesmas. Arahkan masyarakat ke gerakan mencegah muncul penyakit. Masyarakat harus disosialisasikan cara hidup sehat. Jangan sampai bangga puskesmas dan rumah sakit ramai pasien," ujar dia.
Jokowi menekankan, kesehatan adalah investasi. Tidak hanya investasi diri, melainkan juga investasi bangsa dan negara menyongsong era kompetisi.
"Begitu kita nanti bertarung dengan negara lain, menang dan kalah itu tergantung pada apa yang kita investasikan saat ini," ujar Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.