JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyag Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Presiden Joko Widodo sepakat harus ada perubahan besar terhadap pola penanganan terorisme.
Isu soal deradikalisasi dan perlawanan terhadap terorisme menjadi salah satu bahasan dalam pertemuan Pemuda Muhammadiyah dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2017) siang ini.
"Jadi tidak boleh lagi ada pendekatan dalam konteks kekerasan dan sebagainya, karena itu bukan deradikalisasi tapi reradikalisasi," kata Dahnil, seusai bertemu Jokowi.
Menurut Dahnil, dalam pertemuan pada hari ini, Jokowi menegaskan akan lebih fokus pada advokasi atau pendampingan bantuan ekonomi terhadap korban atau pun mantan pelaku tindak pidana terorisme.
"Tadi Pak Jokowi meminta kepada Pemuda Muhammadiyah berapa orang mantan teroris itu yang sudah tobat, keluarganya perlu pendampingan, ini Beliau secara pribadi mau membantu," ujar Dahnil.
"Tentu kami berterima kasih model yang seperti inilah yang kami butuhkan dalam penanganan terorisme," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.