JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Tim Monitoring Pilkada Kementerian Dalam Negeri akan terus memantau jalannya pemungutan suara Pilkada serentak 2017. Tiga daerah jadi prioritas.
"Kami akan terus memonitor Pati yang pasangan calon tunggal tapi ada pendukung tim sukses kolong kosong. Ini luar biasa," kata Tjahjo usai memenuhi hak suaranya di TPS 01, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu (15/2/2017).
Pilkada Kabupaten Pati diikuti calon tunggal Bupati petahana Haryanto dan wakilnya Saiful Arifin.
(Baca: Partisipasi Pemilih pada Pilkada DKI Meningkat karena Isu yang Beragam)
Masyarakat Pati mengkampanyekan kotak kosong sebagai alternatif pilihan terhadap calon tunggal.
Selain Pati, Tjahjo menuturkan, Pilkada Kabupaten Buton yang juga diikuti pasangan calon tunggal, yakni petahana Samsu Umar Samiun-La Bakry.
Namun, Samsu ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/1/2017) lantaran mangkir dari pemeriksaan.
Samsu ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar pada 2012.
Masyarakat Buton membentuk Forum Pemenangan Kotak Kosong untuk mengawasi jalannya pemilihan kepala daerah.
"Buton paslon tunggal yang bupatinya masuk tahanan KPK. Ini menarik sekali," ujar Tjahjo.
(Baca: Mendagri: Dugaan Kecurangan Masif Pilkada Terjadi di Sulawesi Barat)
Kemudian, Pilkada Kabupaten Dogiyai juga tidak lepas dari pengamatan Tim Monitoring Kemendagri.
Komisi Pemilihan Umum Dogiyai membatalkan dua pasangan calon, pasangan calon Herman Auwe dan Stevanus Wakey dengan Paslon Apedius Mote dan Freny Anouw.
Hal itu dikarenakan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia menandatangani dua SK oleh dua pasangan calon tersebut.
"Kabupaten Dogoyai di Papua, di mana ada paslon yang dibatalkan, yang kemarin demo ke KPU," ucap Tjahjo.