Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Sengketa Wilayah, Indonesia-Timor Leste Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 13/02/2017, 17:42 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Perencanaan dan Investasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri membahas sengketa perbatasan dua titik tapal batas antara Indonesia dan Timor Leste di daerah Noelbesi Citrana dan Bijael Sunan-Oben.

Menko Polhukam Wiranto menuturkan bahwa kedua negara sepakat untuk membentuk Senior Official Consultation yang akan membahas secara teknis penyelesaian batas negara.

"Kedua pihak sepakat membentuk Senior Official Consultation (SOC) yaitu sebuah grup kecil yang akan membahas secara teknis kesepahaman atau kesepakatan untuk menyelesaikan dua titik batas darat yaitu Noelbesi dan Citrana," ujat Wiranto usai pertemuan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).

Wiranto mengatakan pertemuan pertama SOC akan dilaksanakan pada 10 Maret di Bali. Dia berharap permasalahan ini akan dapat diselesaikan dengan cara-cara yang sudah disepakati bersama.

"Tim kecil itu yang nanti akan berbicara mulai 10 Maret 2017. Pertemuan akan dilaksanakan di Bali, akan dibicarakan lebih detail. Kami akan menetapkan batas waktu dan ini akan diselesaikan secara bilateral," kata Wiranto.

Pada kesempatan yang sama, Menlu Retno Marsudi mengatakan, delegasi SOC dari Timor Leste akan dikepalai oleh Wakil Menteri Luar Negeri Timor Leste Roberto Soares.

Sedangkan delegasi Indonesia akan diketuai oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya.

Menurut Retno, untuk mencapai kesepakatan bersama dibutuhkan proses yang panjang. Setelah pembahasan, kata Retno, akan ada proses ratifikasi, kemudian pertukaran instrumen. Setelah itu, kedua belah pihak akan mendeposit perjanjian dan kesepakatan tersebut ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Tidak hanya dibahas oleh elite saja, negosiasi juga akan melibatkan komunitas atau masyarakat di wilayah perbatasan. Karena ini juga terkait dengan masalah kultur," ujarnya.

Masalah batas wilayah

Kedua titik yang selama ini masih menjadi sengketa adalah Noelbesi Citrana dan Bijael Sunan-Oben. Untuk wilayah perbatasan Noelbesi Citrana, wilayah ini merupakan perbatasan antara wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Ambeno yang merupakan bagian dari Wilayah Timor Timur.

Daerah ini dialiri Sungai Noelbesi yang bermuara di selat Ombai dimana sejak jaman Portugis aliran sungai mengalir di sebelah kiri daerah sengketa. Karena adanya perubahan iklim sepanjang tahun/perubahan alam, menyebabkan aliran sungai bergeser kearah kanan daerah sengketa yang merupakan lahan pertanian subur.

Lahan tersebut merupakan warisan turun temurun dengan batas sungai Noelbesi yang sekarang ada. Sementara wilayah kedua yang menjadi sengketa, yakni wilayah Bijael Sunan-Oben.

Wilayah ini merupakan perbatasan antara Kabupaten Timor Tengah Utara yang menjadi bagian dari Indonesia dan distrik Oecusse yang merupakan bagian Timor Leste. Wilayah ini memiliki luas sekitar 142,7 hektar dan tak ada penduduk yang tinggal di kawasan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com