JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang tidak ikut partai politiknya melakukan kampanye saat proses Pilkada serentak.
"Saya menilai beliau tidak ikut-ikutan, beliau menjaga dirinya sebagai Presiden untuk semua dan memang harus demikian," ujar Jimly ketika ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2017).
Sebagai seorang politisi yang sudah menduduki jabatan kepala negara, Jokowi sudah semestinya berdiri di atas seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya berdiri di atas golongannya saja.
"Itulah namanya negarawan. Tidak baik jika Presiden memberikan indikasi bahwa dia milih A, si B," ujar Jimly.
Jimly berpendapat, kepala daerah setingkat gubernur semestinya juga demikian. Ketika terpilih, maka harus melepaskan hasratnya untuk memenangkan kelompok politiknya sendiri. Hanya saja, yang terjadi saat ini malah sebaliknya.
Banyak gubernur di penjuru Indonesia yang turut serta mengampanyekan calon bupati atau wali kota di daerahnya sehingga menimbulkan gejolak. Jimly mengakui bahwa pendapat bahwa gubernur tidak boleh ikut-ikutan berkampanye banyak mendapat pertentangan.
"Hanya kan ada macam-macam persepsi, oh ini bukan kepala negara. Tapi kepala daerah, jadi masih boleh dong. Padahal tidak. Jadi sebaiknya gubernur-gubernur itu tidak ikut kampanye," ujar Jimly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.