Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi KSP: Teten Masduki Tak Terkait Demo di Rumah SBY

Kompas.com - 07/02/2017, 09:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Staf Presiden (KSP) merespons pernyataan juru bicara Partai Demokrat Rachland Nashidik.

Rachland menyebutkan, demonstran yang melakukan aksi di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dikerahkan dari acara yang digelar Kepala KSP Teten Masduki dan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Bumi Perkemahan Cibubur.

KSP menyesalkan pernyataan Rachland yang seolah-olah ada hubungan antara Teten dengan para demonstran tersebut.

"Kehadiran Kepala KSP di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Cibubur tanggal 5 Februari adalah atas undangan panitia," ujar Staf Khusus Kepala KSP, Chrisma Albandjar melalui keterangan persnya, Senin (6/2/2017).

(Baca: Demokrat Pertanyakan Pengamanan Polri di Rumah SBY)

Pada Jambore itu, Teten menyampaikan sejumlah materi, di antaranya mengenai menjaga toleransi antarumat beragama, membangun karakter yang berdaya saing tinggi hingga upaya pemerintah menyelesaikan kesenjangan ekonomi dan sosial.

Tak ada hal-hal berkaitan politik yang dibahas dalam diskusi Teten bersama para mahasiswa se-Indonesia itu.

Bahkan, mahasiswa juga mengkritik pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla soal transparansi dana desa, penyelesaian kasus hak asasi manusia  di masa lalu dan target pemerintah membangun sumber listrik 35.000 Megawatt.

Namun, Teten tetap merespons kritik-kritik tersebut dengan penjelasan yang komprehensif.

"Pak Teten malah mengajak mahasiswa untuk turun ke desa-desa untuk memastikan apakah program-program di sana berjalan dengan baik atau tidak demi kemajuan desa," ujar Chrisma.

(Baca: Pengamat: Tak Lagi di "Center Stage", SBY Mulai Ciptakan Isu)

Diberitakan, kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Senin siang disambangi mahasiswa dengan menumpang 10 bus Metromini.

Sejumlah provokator dalam aksi unjuk rasa itu dikabarkan ditangkap dan dibawa ke Polda Metro Jaya.

Rachland Nashidik menyesalkan pengerahan mahasiswa itu.

"Saya menyesalkan adik-adik mahasiswa diarahkan untuk demo di rumah SBY," ujar dia.

Rachland menduga kuat para mahasiswa itu berasal dari acara Jambore Nasional di Buperta Cibubur. 

Ia menduga mahasiswa ditunggangi dan diprovokasi oleh elite politik untuk berunjuk rasa di depan rumah SBY.

"Pas saya tanya mahasiswa, justru baru tahu rumah SBY, makanya polisi harus menyelidiki siapa di balik ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com