Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Dinilai Mainkan Dramaturgi Politik untuk Raih Simpati

Kompas.com - 06/02/2017, 14:51 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat sosial Romo Benny Susetyo menilai, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyo tengah mencoba menarik simpati publik dengan melontarkan pernyataan terkait dugaan penyadapan terhadap dirinya.

Pada keterangan persnya pekan lalu, SBY merasa dirinya telah disadap. Ia menanggapi pernyataan yang disampaikan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama dan tim kuasa hukumnya dalam sidang dugaan penodaan agama.

“Dramaturgi dimainkan untuk meraih simpati publik,” kata Benny, saat diskusi bertajuk ‘Bila SBY Minta Bertemu Jokowi: Nunggu Lebaran, Kali!” di Jakarta, Senin (6/2/2017).

Sebagai Presiden keenam RI, SBY, kata dia, seharusnya SBY menunjukkan sikap seorang negarawan.

Bukan sebaliknya, memainkan dramaturgi politik untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Teori yang dipopulerkan Erving Goffman itu, menurut Benny, lumrah digunakan seorang politisi dalam strategi komunikasi politik kepada lawan politiknya.

“Bahwa dalam komunikasi politik itu ada yang namanya panggung depan dan panggung belakang. Yang namanya panggung depan, yang seolah-olah dia bermain sinetron, yang seolah-olah dizalimi,” ujar dia.

Benny lantas mencontohkan sikap Presiden ketiga RI, BJ Habibie yang dinilainya menunjukkan seorang negarawan yang baik.

Habibie melepaskan seluruh kepentingan politik dan membantu pemerintahan saat ini untuk menyelesaikan persoalan yang ada.

Menurut dia, SBY tak akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo bila bersedia bersikap layaknya seorang negarawan.

“Kalau untuk kepentingan politik kekuasaan, maka komunikasi politik yang terjadi tidak cair. Yang terjadi intrik, kalau itu dibangun terus menerus, maka politik tidak stabil,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com