KOMPAS.com – “Rakjat Tionghoa poen insjaf akan hal ini. Dengan bekerdja bersama, bahoe-membahoe dengan bangsa Indonesia, rakjat Tionghoa toeroet berdjoeang di Soerabaja oentoek Indonesia Merdeka”.
Demikian tertulis dalam salah satu halaman Harian Merdeka edisi 17 Februari 1946.
Sang penulis menggambarkan gigihnya warga Tionghoa dalam menegakan kedaulatan Indonesia sebagai negara merdeka.
Artikel yang dibuat dalam rangka memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945 itu, diberi judul, “Pendoedoek Tionghoa Membantoe Kita”.
***
Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan simbol Indonesia sebagai sebuah negara melawan kolonialisme.
Diawali dari kekalahan Jepang dari sekutu dengan pemboman Hiroshima dan Nagasaki 6 Agustus 1945, terjadi kekosongan kekuasaan di Tanah Air.
Hal ini dimanfaatkan rakyat bangkit mengusir para penjajah. Berhasil, Soekarno pun memproklamirkan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 melalui pengibaran bendera merah putih di Jakarta.
(Baca: Budaya Tionghoa di Jakarta dan Cerita Gedung Candra Naya)
Dari mulut ke mulut, surat kabar, selebaran hingga sinyal radio, kabar kemerdekaan merambat cepat ke daerah.
Rakyat kian bersemangat mengusir penjajah dari tanah air. Pertempuran rakyat dengan sisa-sisa tentara Jepang terjadi di mana-mana. Termasuk di Surabaya yang saat itu bernama Soerabaja.
Menyerbu ke gelanggang pertempuran
Tangal 25 Oktober 1945, tentara Inggris mendarat di Surabaya. Tujuannya dua, melucuti tentara Jepang dan mengembalikan administrasi Indonesia kepada pemerintahan Hindia Belanda atau NICA (Netherlands Indies Civil Administration).
Lagi, pertempuran tidak terelakan. Dikutip dari buku yang ditulis Iwan Santosa berjudul “Tionghoa dalam Sejarah Kemiliteran”, penduduk Tionghoa di Surabaya langsung membentuk Tentara Keamanan Rakyat Chungking (Republik Tiongkok).
“Mereka menyerbu ke gelanggang pertempuran,” tulis Iwan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.