Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal TPP, Indonesia Masih Menunggu Situasi Terbaru

Kompas.com - 26/01/2017, 16:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan Pemerintah masih menunggu situasi terbaru untuk memastikan keanggotaan Indonesia dalam perjanjian dagang Kemitraan Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) seiring dengan keluarnya Amerika Serikat (AS).

"Kita lihat dulu TPP jalan atau enggak. Ada klausul yang mengatakan kalau TPP tidak dapat diimplementasikan kalau 80 atau 85 persen dari GDP (Gross Domestic Product) negara anggota tidak dapat meratifikasi," kata Retno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

(Baca: AS Keluar dari TPP, Jerman: Itu Peluang, Jangan Bersikap seperti Budak)

Apalagi, keberadaan AS memberi sumbangsih 60 persen dari total GDP peserta TPP. Dengan keluarnya AS maka 60 persen GDP peserta TPP otomatis berkurang.

Dengan demikian, maka persyaratan 80 persen itu juga tak bisa dipenuhi. Retno melanjutkan, untuk bisa melanjutkan keberlangsungan TPP, seluruh peserta TPP yang tersisa harus negosiasi ulang untuk mengubah persyaratan GDP sebesar 80 persen.

"Jadi sekarang, oleh karena itu penting bagi kita melihat dulu apa yang ada, bahwa ada keputusan dari Amerika untuk tidak meratifikasi TPP, kita lihat dulu ke depan seperti apa," lanjut Retno.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani surat perintah yang berisi keluarnya AS secara formal dari keanggotaan perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP).

Ini merupakan realisasi atas janji kampanye yang diserukan Trump tahun lalu.

Mengutip Reuters, Selasa (24/1/2017), penandatanganan tersebut dilakukan di ruang kerja Oval di Gedung Putih. Menurut Trump, keputusan yang diambilnya terkait TPP tersebut merupakan sebuah hal yang baik bagi para pekerja di AS.

(Baca: Donald Trump Ingin AS Keluar dari TPP, Ini Komentar Jokowi)

TPP merupakan kemitraan perdagangan yang beranggotakan 12 negara. Kemitraan ini diinisasi oleh presiden Barack Obama guna memperkuat kebijakan AS di kawasan Asia Pasifik.

TPP bertujuan untuk memotong batasan perdagangan di beberapa negara Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terpesat.

Namun, TPP tidak melibatkan China dan dipandang tidak akan ada artinya tanpa AS.

Kompas TV Trump Pastikan Tak Lanjut Negosiasi TPP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com