Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aleta Baun, Pejuang Lingkungan Asal NTT Raih Yap Thiam Hien Award 2016

Kompas.com - 25/01/2017, 22:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aleta Baun, perempuan pejuang lingkungan dari Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih sebagai penerima Yap Thiam Hien Award 2016.

Salah seorang juri dari yayasan Yap Thiam Hien, Yosep Adi Prasetyo, mengatakan, Aleta Baun merupakan sosok pejuang yang berhasil membebaskan orang-orang di kampungnya dari rasa takut akan serbuan eksploitasi lingkungan.

"Dewan juri menetapkan ibu Aleta Baun karena kegigihannya sebagai pejuang lingkungan tanpa rasa takut. Aleta adalah simbol keteguhan dari serbuan ketamakan industrialisasi," ujar Yosep saat penganugerahan Yap Thiam Hien award di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).

Perempuan yang akrab disapa Mama Aleta ini, dinilai telah menginspirasi dan menggerakkan masyarakat di tanah Mollo, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT untuk menolak keberadaan perusahaan tambang marmer yang merusak lingkungan.

Mama Aleta menggunakan pendekatan nonkekerasan (nonviolent) untuk membangkitkan kesadaran warga terhadap kelestarian alamnya.

Dia mengajak puluhan kaum ibu di tiga suku melakukan aksi protes dengan menenun di celah gunung batu yang akan ditambang.

Aksi tersebut berlangsung selama setahun dan membuat dua perusahaan tambang, PT So'e Indah Marmer dan PT Karya Asta Alam, berhenti beroperasi.

"Mama Aleta Mengunakan pendekatan non-kekerasan. Bersama ibu-ibu, dia menenun di celah bekas tambang selama satu tahun," kata Yosep.

Dewan Juri Yap Thiam Hien terdiri dari Makarim Wibisono (diplomat senior), Sandra Hamid (Direktur Asia Foundation), Yosep Adi Prasetyo (Ketua Dewan Pers), Zumrotin K Susilo (aktivis perempuan dan anak), dan Todung Mulya Lubis (Ketua Yayasan Yap Thiam Hien).

Proses seleksi dimulai sejak Mei 2016, sebanyak 22 kandidat nama muncul dari usulan masyarakat dan jaringan/komunitas.

Setelah beberapa kali seleksi, muncul dua nama yang paling kuat, yakni Sukinah, perempuan pejuang Kendeng dan Mama Aleta.

Dalam acara penganugerahan tersebut Mama Aleta menerima penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Hadir pula Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Mama Aleta lahir di Desa Lelobatan, Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 16 April 1963.

Mama Aleta adalah anak ke-6 dari 8 bersaudara yang sejak kecil begitu dekat dan menyatu dengan alam.

Sejak kecil Mama Aleta diajarkan untuk menghormati lingkungan hidup sebagai bagian dari kehidupan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Di Universität Hamburg Jerman, Risma Ceritakan Kepemimpinannya Sebagai Walkot dan Mensos

Nasional
Kubu Prabowo Anggap 'Amicus Curiae' Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Kubu Prabowo Anggap "Amicus Curiae" Sengketa Pilpres sebagai Bentuk Intervensi kepada MK

Nasional
Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Sidang Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Dituntut 3 Tahun 5 Bulan Penjara

Nasional
Ajukan 'Amicus Curiae', Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Ajukan "Amicus Curiae", Arief Poyuono Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimistis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com