Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Melihat Kejanggalan Kasus Upaya Penyelundupan Senpi di Sudan

Kompas.com - 25/01/2017, 18:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melihat ada kejanggalan dalam peristiwa dugaan upaya penyelundupan senjata api dari Sudan ke Indonesia.

"Informasi yang kami terima sejauh ini, kami melihat adanya beberapa kejanggalan yang harus diverifikasi lebih lanjut," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (25/1/2017).

Retno enggan menyebut kejanggalan apa yang dimaksud. Saat ini, Retno sedang mengupayakan agar tim gabungan dari Jakarta masuk ke El Fasher, Sudan untuk memberikan bantuan hukum kepada kontingen Polri yang tertahan akibat peristiwa itu.

(baca: Kapolri: Hasil Investigasi, 10 Koper Isi Senjata Bukan Punya Polisi RI)

Retno masih berusaha menghubungi Menteri Luar Negeri Sudan agar tim bisa masuk ke El Fasher.

"Tim kami sudah siap untuk berangkat ke Khartoum (Ibu Kota Sudan, lalu satu jam perjalanan udara ke El Fasher) untuk memberikan perlindungan hukum," ujar Retno.

"Anggota dari kontingen Polri kita harus mendapatkan hak-hak hukumnya secara penuh, maka kami melihat perlunya ada bantuan hukum yang dikirim dari Jakarta," lanjut dia.

(baca: Wiranto Curigai Munculnya Dugaan Penyelundupan Senjata di Sudan)

Retno mengatakan, memang tidak bisa sembarang orang dapat masuk ke El Fasher. Sebab, daerah itu merupakan daerah misi perdamaian.

Dalam kondisi normal, izin seseorang untuk masuk ke wilayah tersebut bisa didapatkan dalam waktu satu pekan.

"Saya juga meminta Dubes kita kembali berbicara dengan Kementerian Luar Negeri Sudan untuk menyampaikan bahwa ini bukan kondisi normal sehingga akses itu kami harapkan diberikan sesegera mungkin," ujar Retno.

Meski demikian, Retno memastikan bahwa kontingen perdamaian Indonesia tidak sendirian.

"Dubes kita hampir tiap jam berkomunikasi dengan kontingen kita yang ada di El Fasher. Jadi bukan berarti teman-teman kita tidak mendapatkan akses komunikasi. Cuma, tim kita belum dapat masuk ke El Fasher saja," lanjut Retno.

Adapun kronologi kejadian tersebut, yakni pada 15 Januari 2016, rombongan sejumlah 139 orang bertolak ke bandara untuk kembali ke Indonesia.

Barang-barang mereka dimasukkan ke dalam dua kontainer dan dibawa ke bandara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com