Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Saran Mendikbud agar Kasus Mapala UII Tak Terulang

Kompas.com - 25/01/2017, 13:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyayangkan meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) saat kegiatan Great Camping Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam.

Menurut Muhadjir, selain kepolisian harus mengusut perkara yang diduga disebabkan tindakan penganiayaan, stakeholder pendidikan juga harus memberikan perhatian lebih supaya peristiwa semacam itu tidak lagi terulang.

"Harus dicegah betul. Harus ada pemantauan secara berlapis sehingga tidak terjadi lagi kasus seperti ini," ujar dia saat ditemui di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).

(baca: Tim Investigasi UII Temukan Indikasi Kekerasan)

Muhadjir mengakui bahwa peristiwa itu bukanlah wewenang kementeriannya, melainkan wewenang dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Namun, ia turut bertanggung jawab secara moral.

Kemendikbud, lanjut Muhadjir, sudah mengeluarkan kebijakan penghapusan kekerasan dalam area kegiatan belajar mengajar. Kemendikbud sudah menghapus kebijakan orientasi sekolah.

Namun, jika aksi kekerasan tetap terjadi, apalagi terjadi di luar area kegiatan belajar mengajar, mestinya dilakukan pemantauan secara berlapis.

(baca: Mahasiswa UII yang Meninggal Juga Alami Patah Tulang "Multiple Trauma")

Tidak cukup hanya penyelenggara pendidikan saja yang melaksanakan hal itu.

"Makanya sekarang ini kami hidupkan kembali peran komite sekolah untuk mengontrol, termasuk seluruh aktivitas pelajar," ujar Muhadjir.

Tiga mahasiswa UII meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dasar Mapala UII di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, 13-20 Januari 2017 lalu.

Tiga mahasiswa itu, yakni Ilham Nurfadmi Listia Adi, Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam.

Tim investigasi internal UII menemukan ada indikasi kekerasan pada acara Great Camping. Karena ini baru temuan awal, tim tersebut masih terus melakukan investigasi secara mendalam untuk mencari fakta dan informasi.

Dari hasil pemeriksaan, Syaits Asyam mengalami patah tulang multiple trauma.

Kompas TV Lagi, Kekerasan Hingga Tewaskan Mahasiswa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com