JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR, Jazuli Juwaini, menilai, kicauan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah adalah pernyataan pribadi.
Ia pun enggan menanggapi lebih jauh soal kicauan Fahri tersebut.
"Itu sih statement-nya Pak Fahri Hamzah, ya. Karena itu, yang paling tahu Pak Fahri Hamzah. Ketua Fraksi PKS bukan juru bicaranya Pak Fahri Hamzah," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
(baca: TKI di Hongkong Tuntut Fahri Hamzah Minta Maaf atas Kicauan di Twitter)
Terlebih lagi, saat ini posisi Fahri tengah berhadapan secara hukum dengan PKS. Karena itu, fraksi maupun partai, kata Jazuli, tak berurusan dengan segala hal yang berkaitan dengan Fahri.
"Itu tanggung jawab personel, bukan tanggung jawab fraksi. Kalau institusional kan Pak Fahri sedang berurusan dengan institusi. Jadi, menurut saya itu urusan pribadilah," kata anggota Komisi I DPR itu.
Koalisi 55 Organisasi Buruh Migran Indonesia di Hongkong yang tergabung dalam Lingkaran Aku Cinta Indonesia (LACI) mengecam kicauan Fahri.
"Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela," begitu bunyi kicauan Fahri yang diunggah Selasa subuh, pukul 4.14 WIB.
(baca: "Tweet" Fahri Hamzah yang Memancing Reaksi TKI hingga Menaker...)
Ketua LACI Nur Halimah menganggap kicauan Fahri telah melecehkan martabat para pekerja Indonesia di luar negeri. LACI, kata Nur, menuntut Fahri meminta maaf.
"Tahukah Bapak bahwa pernyataan Bapak telah merendahkan martabat dan harga diri kami, para 'pahlawan devisa' yang menyumbangkan remitansi sebesar 7,4 miliar dollar AS atau Rp 97,5 triliun untuk memutar roda perekonomian Indonesia," ujar Nur.
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri turut merespons kicauan Fahri tersebut.
(baca: Terkait Kicauan "Babu", Fahri Hamzah Minta Maaf)
Belakangan, Fahri meminta maaf atas pernyataannya. Ia juga menjelaskan tentang konteks pernyataannya agar tak menimbulkan kesalahpahaman lebih jauh di publik.
"Tapi, apapun, kita harus berhadapan. Kepada pemangku profesi yang merasa terhina saya minta maaf. Terima kasih," tutur Fahri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.