Teka-teki mengenai calon pelatih Timnas Indonesia mulai terkuak, kali ini PSSI menunjuk Luis Milla untuk memimpin perjalanan Garuda. Pro dan kontra mengiringi penunjukan pelatih asal Spanyol ini, sebagian masyarakat menganggap pelatih asing belum mengenali kontur sepak bola dalam negeri sehingga minim prestasi.
Menurut penuturan Iwan Budiarto, Wakil Ketuia umum PSSI, menyatakan bahwa Milla amat scientific. Milla juga memiliki misi sendiri yaitu membawa Indonesia menjuarai Sea Games 2017 dan Asian Games 2018.
Namun Milla memiliki tantangan besar untuk mewujudkan itu semua, dirinya harus menghidupkan persepakbolaan Indonesia yang baru terbangun dari tidur panjangnya dan menata strukturnya. Tangan dinginnya ketika membawa Timnas U-21 Spanyol menjuarai Piala Eropa tahun 2011 amat ditunggu publik sepak bola Indonesia.
4. Rujak Natsepa, Oleh-oleh Favorit dari Ambon
Selain minyak kayu putih, terdapat oleh-oleh lain dari Ambon yang tidak kalah menariknya. Menurut Kompasianer Adolf Izaak, makanan yang bernama Rujak Natsepa ini begitu istimewa. Rujak ini dapat didapatkan di warung-warung sekitar pinggir Pantai Natsepa.
Rujak ini tidak berbeda seperti rujak lainnya. Masih terdapat buah dicampur dengan bumbu. Menu buah untuk rujak Natsepa juga sama. Ada mangga, jambu air, nanas kedongdong, pepaya, ketimun, dan bengkuang.
Yang berbeda dan terasa istimewa dari rujak Natsepa ini adalah bumbunya. Kebanyakan orang sangat menikmati campuran kacang dan gula jawa. Gula jawa di Ambon berbeda dengan di Pulau Jawa karena di sini berbentuk kotak. Rasanya pun antara pedas dan manis, terasa sangat lezat.
5. E-KTP, antara Fakta dan Cita-cita
Permasalahan E-KTP sepertinya memang tidak pernah selesai. Dari birokrasinya yang sulit, sampai kualitas kartu E-KTP itu sendiri yang cenderung masih buruk.
Menurut Kompasianer Susy Haryawan, dibandingkan dengan perbankan yang memiliki kartu ATM, kualitas E-KTP masih jauh dari baik. Visi dan ide dari E-KTP memang membanggakan, tetapi sampai sekarang kebiasaan, budaya, pola kerja, dan birokrasi masih sama saja. Belum ada perubahan yang signifikan.
Peningkatan pelayanan E-KTP masih sebatas cita-cita dan harapan. Masih banyak masalah yang harus dibenahi. Contohnya hampir semua lembaga negara masih memberlakukan persyaratan fotokopi KTP. Padahal jika teknologinya sudah benar, bisa langsung menggunakan akses bank data agar lebih efektif dan efisien. Jadi di era digital ini penggunaan kertas bisa dilakukan seminimalisir mungkin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.