JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memprediksi nilai dollar AS akan naik setelah Donald Trump resmi dilantik dan menjalankan tugasnya sebagai Presiden Amerika Serikat.
"Memang banyak teori yang memandang dia pragmatis sebagai pedagang. Kita lihat saja nanti. Tetapi, sepertinya dia akan lebih pro pada produk dalam negeri," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/2017).
"Karena itu, kalau dia butuh uang, suku bunga The Fed akan ia naikan supaya uang dari luar itu lari kembali ke Amerika Serikat (AS). Kemudian, harga dollar AS akan tinggi," kata Fahri.
Jika harga dollar AS naik, tentunya itu akan menyulitkan Indonesia dalam melakukan perdagangan luar negeri. Pasalnya, saat ini masih banyak industri dalam negeri yang menggunakan bahan baku impor.
Oleh karena itu, Fahri mengimbau agar pemerintah segera melakukan pembenahan dalam membangun sektor industri.
"Barang yang kita impor dan itu sudah layak diproduksi di dalam negeri sudah harus ada pabriknya di Indonesia. Amerika itu sudah bolak-balik ke Mars untuk cari air dan tempat hidup baru. Kita ini masih ngeributin masalah harga cabai," tutur Fahri.
Rencananya, Trump akan dilantik sebagai Presiden AS hari ini, Jumat (20/1/2017) waktu setempat. Trump resmi terpilih sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat usai mengungguli Hillary Clinton. Kemenangan Trump dipastikan pada Rabu (9/11/2016) pukul 02.30 dini hari waktu bagian timur AS.